Bab 25

1029 Kata

Ellena mencoba mengatur degup jantungnya yang semakin berpacu dengan cepat. Seolah detak jantung itu malah memicu sebilah pedang untuk menyerangnya. Dia berysaha menghindar sekuat tenaga, tetapi semakin lama pedang yang munul semakin banyak. Melalui tangannya, dia mencoba untuk mengumpulkan kekuatan cahayanya. Aneh. Bagaimana mungkin pedang-pedang ini melawannya tanpa ada pemicu. Akhirnya Ellena mencoba tenang dan mengamati keadaan. Namun, tanpa dia sangka sebuah pedang di hadapannya segera menembus bagian jantung. Sakit. Matanya membelalak dan dia bisa merasakan darah yang mengalir deras. Ellena terlonjak dari ranjangnya. Napasnya tidak beraturan. Segera dia melirik ke sekitar. Kamar yang sama dan tidak ada satu pun senjata berkeliaran. Apa tadi mimpi buruk? Kenapa terasa sangat nyat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN