BCS 11

2241 Kata

Tetesan air hujan terdengar bersahutan mengenai kaca jendela kamar, berhasil membangunkan Kanu. Suasana kamar seakan semakin mendukung untuk tidak beranjak dari tempat tidur. Namun, tidak dapat menghentikan keinginan mata yang sontak beralih pandangan pada jam dinding persis di atas jendela. Tak terasa sudah petang. Hal itu pula yang membuat dingin air conditioner semakin terasa pada punggung polosnya. Meski Kanu baru tersadar jika melewatkan makan siangnya, tetapi tidak merasa terganggu ataupun lapar sekalipun. Suasana hati justru semakin baik kala memandang Selina masih terlelap di sampingnya. Kanu dengan hati-hati mengubah posisi untuk lebih mendekat pada Selina, direngkuh tubuh polos kekasihnya ke dalam pelukan. Perlahan Kanu menyingkirkan helai surai Selina yang menghalangi di wajah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN