Tahu dari Siapa

1379 Kata
Semakin siang suara - suara tentang kepulangan Sora minggu ini jadi semakin gencar saja. Sora berusaha tetap santai. Menghadapi semuanya dengan kepala dingin. Namun tidak dengan kedua temannya, Dana dan Wenda. Mereka sudah gatal ingin melabrak semua orang yang menurut mereka kurang ajar. Dan Alshad yang juga terlibat dalam masalah ini ... tentu saja ia juga merasa gelisah. Ia khawatir pada Sora. Ia yakin Sora pun sudah menutupi masalah ini. Namun tentu tidak bisa selamanya rahasia ini tersimpan. Karena ada Yuniar, Heni, Intan, dan Albert yang juga pulang minggu ini. Lama - lama rahasia itu akan tersebar. Dan hari ini lah kejadiannya. Selepas sampai di posko pagi tadi, ia langsung dengar dari Kiki bahwa via mendapat banyak laporan dari para anggota kelompok yang tidak terima Sora telah mendapatkan libur dobel. Alshad terhenyak. Yakin kalau di saat ini, di posko wanita lebih heboh lagi situasinya. Alshad tahu, hal ini heboh karena melibatkan Sora dan dirinya. Jika bukan mereka, pasti anggota kelompok tidak akan terlalu mempermasalahkan hal ini. Sora dan kedua temannya, tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini sendiri. Tentu saja, Alshad harus turun tangan membantu mereka. Alshad sudah tahu cara apa yang akan ia pakai untuk membantu Sora. Dan Alshad yakin, caranya akan berhasil membungkam semua orang. *** Alshad datang tepat setelah Noura pergi pasca melabrak Sora. Hal itu membuat Noura seketika menghentikan langkah. Wajahnya yang tadi dihiasi dengan ekspresi penuh amarah, kini berganti dengan keceriaan dan senyuman. "Alshad, kamu udah balik ternyata." Ia menyambut Alshad dengan sapaan ramah. Terlalu ramah hingga kesannya menjadi kecentilan. Alshad tersenyum ramah pada Noura. Hal itu disaksikan oleh Sora yang merasa risih dengan kemunafikan Noura. Gadis itu juga bermuka dua. Di hadapan Sora saja bersungut - sungut. Tapi setelah bertemu pujaan hatinya langsung berubah. Alshad mencuri kesempatan untuk menatap Sora di tengah kesibukan Noura mengagumi ketampanan Alshad di hadapannya. "Alshad kamu baik banget ya, mau merelakan hari libur kamu yang berharga buat Sora. Padahal si Sora minggu kemarin udah pulang." Nada bicara Noura benar - benar berbeda 180 ° dengan saat berbicara pada Sora tadi. Sora ingin sekali rasanya segera pergi, karena malas juga mendengar obrolan dua orang itu. Dan untuk apa juga. Namun nyatanya Sora masih berdiri di tempat yang sama. Seperti ada sesuatu yang menahannya untuk pergi. Alshad yang sesekali tetap menatapnya, seperti menyiratkan pada Sora untuk tetap di sana. Alshad sepertinya memiliki tujuan. "Nggak masalah kok, Noura. Karena Sora memang memiliki hal penting yang harus dia lakukan. Kalau nggak penting juga, kan, dia nggak akan bela - belain pulang pasti." Pembelaan pertama Alshad untuk Sora. Raut wajah Noura langsung tampak tak senang. "Kamu kok mau - maunya percaya gitu aja sih sama si Sora, Shad? Bisa jadi dia bohong, kan? Jangan terlalu mudah percaya sama orang lah, Shad. Nanti kamu jadi dimanfaatin sama orang - orang. Kamu memang terlalu baik orangnya, Shad." Alshad lagi - lagi hanya tersenyum menanggapi ucapan Noura. "Bukannya menjadi baik itu adalah sebuah keharusan. Jadi aku rasa sama sekali nggak ada yang salah dengan menjadi baik. Yang nggak boleh itu, kalau nggak baik." Kata - kata Alshad itu harusnya menjadi sebuah sindiran bagi orang yang merasa. Tapi Karena Noura tidak merasa, gadis itu justru jelalatan dan meliuk - liukkan tubuhnya bagai cacing kepanasan. "Kamu emang baik banget ya, Shad. Bukan cuman wajah kamu yang ganteng. Cara bersikap kamu pun juga ganteng banget. Perfect luar dan dalam." Noura memuji Alshad habis - habisan. Dan Alshad tak memiliki satu kata pun untuk menjawab Noura. Kecuali hanya lemparan sebuah senyum, lagi dan lagi. "Aku saranin kamu jangan suka deket - deket sama Sora, deh, Shad," lanjut Noura. "Dia tuh suka caper, mana sombong banget pula. Dia juga suka ngata - ngatain kamu. Eh, malah tiba - tiba minta tolong sama kamu buat merelakan 1 hari libur kamu. Dia tuh cuman manfaatin kebaikan kamu aja. Kasihan kamu, Alshad." Nah, kali ini Alshad baru akan membalas omongan Noura. Karena gadis ini memang perlu diberi pengertian. Dan Alshad tetap lah Alshad. Yang memang tidak memiliki keinginan untuk melabrak orang lain karena itu bukan gayanya. Alshad tetap menjawab ucapan Noura dengan gaya cool - nya. Seperti biasa, kedatangan Alshad selalu menyedot perhatian para wanita. Kini bukan hanya Sora yang terpaku menatap Noura dan Alshad sedang bercengkerama bersama. Tapi juga Wenda, Dana, dan semua anggota kelompok KKN posko 14 yang memiliki jenis 'kelamin wanita. Menjadi saksi atas obrolan Noura dan Alshad. Apa pun yang mereka ucapkan, semua terdengar di telinga mereka. "Aku deket - deket sama Sora karena memang aku ya mau. Sora nggak caper kok. Aku nggak pernah lihat dia berusaha cari perhatian. Justru ... aku sih yang suka caper sama dia. Sora sombong? Bisa iya, bisa nggak juga sih. Dia jual mahal sama aku bukan karena sombong. Tapi karena kesel dengan aku yang selalu cari perhatian ke dia. Habisnya gimana, ya. Gangguin dia tuh rasanya seneng. Seru aja gitu. Jarang ada cewek yang bentak - bentak aku. Karena kebanyakan cewek terlalu lembek sama aku. Seperti kamu salah satu contohnya. Alhasil aku jadi nggak penasaran. Kalau Sora, terus menerus bikin aku penasaran. Sora kemarin minta tolong sama aku, karena dia memang butuh pertolongan. Bukan karena dia memanfaatkan kebaikan aku." Alshad sukses mementahkan ucapan Noura sepenuhnya. Noura benar - benar dikejutkan dengan jawaban panjang Alshad itu. Sama sekali tidak ada pengecasan. Hanya ucapan tenang. Namun sangat mengejutkan. Tak hanya Noura yang terkejut. Tapi juga semua orang yang mendengarnya. Sora hanya menatap dalam diam. Terkagum pada Alshad yang lagi - lagi melakukan perlindungan luar biasa akan dirinya. Wenda dan Dana berusaha menahan tertawa, menganggap ucapan Alshad pada Noura itu sangat lucu. Biar si Noura tahu rasa. Sementara Anggota wanita lain, cukup bersyukur karena mereka tidak sedang berada dalam posisi Noura. Jangan ditanya bagaimana sakit hatinya Noura. Ia pun juga sangat malu karena semua orang mendengar semua ucapan Alshad padanya. Noura bahkan belum memiliki kata - kata untuk kembali menjawab ucapan Alshad. Namun Alshad sudah kembali berbicara. "Ah, iya. Satu lagi!" celetuk Alshad. "Harusnya kamu nggak boleh menuduh orang sembarangan. Sora nggak bohong, kok. Dia pulang karena memang ada sebuah urusan penting. Penting ... banget. Kamu ingin tahu atau enggak apa urusan Sora yang sangat penting itu?" Noura menatap Alshad ... penasaran dengan jawaban atas pertanyaan Alshad. Tapi lidahnya masih terasa kelu. Belum sanggup untuk mengatakan apa - apa lagi. Bukan hanya Noura yang penasaran. Tapi semua orang. Semua orang ... termasuk Wenda ... Dana ... dan Sora sendiri. Penasaran dengan apa yang akan Alshad katakan. Sementara sepengetahuan mereka, Alshad juga sama sekali tak tahu apa urusan Sora. Kecuali tentang urusan keluarga secara umum. Hanya saja, untuk secara khusus, Alshad tidak diberi tahu sama sekali. "Sora kemarin pulang karena dia harus bertemu sama calon suami dan juga calon mertuanya." Sebuah jawaban dari Alshad yang mengejutkan semua orang. Terutama Sora. Sora yang sampai ternganga saking terkejutnya. Astaga ... bagaimana Alshad bisa tahu? Sora langsung melotot pada Wenda dan Dana. Wenda dan Dana langsung menggeleng. Karena memang bukan mereka yang mengatakan hal itu para Alshad. Ya ... kecuali keceplosan yang dilakukan Oleh Dana. Tapi keceplosan itu kab sudah dikonfirmasi. Dan Alshad juga sudah langsung percaya. "Ya, Sora sudah punya calon suami, Noura. Jadi nggak mungkin lah dia mau kecentilan sama aku. Aku yang cari perhatian sama dia, karena aku memang tertarik sama dia. Hanya itu, sih." Alshad mengakhiri ucapannya. Lagi - lagi dengan sebuah senyuman. Alshad lalu melenggang pergi dari sana. Alshad keluar dari posko wanita, berjalan menuju kembali ke arah posko laki - laki. Noura masih berdiri di tempat seraya menunduk. Sementara para gadis lain segera bubar. Wenda dan Dana berlari ngibrit menghampiri Sora. "Sumpah Sora ... Bukan aku sama Wenda yang ngasih tahu si Alshad. Ya, aku cuman keceplosan satu kali. Tapi kan udah langsung dikoreksi." Dana langsung berusaha menjelaskan pada Sora. "Iya, Sora. Sumpah. Aku sama Dana nggak pernah ngomong apa pun lagi. Swear!" Wenda juga berusaha menjelaskan. Sora berpikir keras. Lalu ... kalau bukan dari Wenda dan Dana ... Alshad tahu dari siapa? Jangan - jangan ada mata - mata yang selama ini menguping setiap obrolannya dengan Dana dan Wenda. Sora pun kemudian segera berjalan cepat keluar dari posko. "Lhah, kamu mau ke mana, Sora?" teriak Wenda. "Aku mau tanya sama Alshad, siapa yang ngasih tahu dia," jawab Sora cepat. "Sora ... tunggu ... kita ikut!" Dana langsung ngibrit mengejar Sora. Diikuti oleh Wenda. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN