Jacob tersenyum sinis. Ia yakin, pemuda di hadapannya tak akan sanggup untuk mengalahkannya. Ia akan membuat sang ayah, adik kecilnya, dan prajurit yang telah memilihnya, menyesal. Setidaknya, ia harus membuktikan hal itu.
Draco belum menjawab pertanyaan Jacob. Akan tetapi, itu berarti ujian pertama, ia akan berhadapan dengan anak tiri Kaisar Alvate yang memang tak percaya padanya. Ia akan membuktikan pada pemuda yang lebih tua darinya itu, dan membuatnya percaya padanya. Bahwa seorang Draco Zero, pantas menjadi pemimpin prajurit.
“Aku sangat berkesan bisa bertemu langsung dengan lawan yang akan kuhadapi. Aku akan berusaha semaksimal mungkin agar menang,” ujar pemuda bersurai hitam sambil tersenyum.
Jacob mendecih, Draco memang pandai mengolah kata sehingga tak heran, ia dikagumi banyak
