Jacob menuju ke kamarnya dengan raut wajah kesal. Ia tidak habis pikir, bisa-bisanya ia kalah dari pemuda yang lebih muda dari padanya itu. Mata pemuda itu menatap ke arah prajurit yang menunduk sopan padanya. Ia lantas mendekatinya dan tanpa bisa menahan emosinya lagi, Jacob memukuli prajurit yang tak bersalah itu. Para pelayan yang kebetulan lewat di sana, menatap hal itu dengan wajah terkejut. Akan tetapi, Jacob langsung menatap tajam mereka. “Dia punya salah denganku! Sebaiknya kalian pergi, sebelum aku mengubah sasaranku!” teriaknya, membuat para pelayan bergidik ngeri. Prajurit itu memegang perutnya yang terasa sakit akibat pukulan Jacob. Ia memohon ampun pada pemuda yang kini menatapnya bengis. “Aku benar-benar minta maaf, jika memang aku memiliki kesalahan dengan Tuan.” Jacob t