Tanya duduk menopang dagu di ruangan kerjanya pagi ini, melihat pemandangan kota New York dari gedung paling atas perkantoran yang telah ia tempati selama beberapa tahun terakhir. Hari ini sangat cerah, secerah hatinya yang entah mengapa ia merasa sangat bahagia belakangan ini. Apakah hatinya mulai luluh, Tanya sendiri tak mengerti. Ia mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja seraya mengusap layar, mendapati sebuah nomor milik seorang teman yang mengajaknya untuk sekedar berbincang sore hari ini. Kebetulan sekali, Tanya membutuhkan seseorang untuk diajak berdiskusi selain Don tentunya. Tanya membalas sebuah pesan yang berisikan ajakan temannya dengan menyetujui hal itu, menyiapkan diri saat jam mulai menunjukan pukul lima sore hari. Tempat janji antara dirinya dan temannya cukup j