"Setidaknya aku tidak akan menggugat cerai kamu demi kakek. Aku tak ingin kakek merasa bersalah padaku karena memintaku menikah denganmu. Aku tak ingin mengecewakan kakek, kan." Vino yang sudah penuh air mata penyesalan itu hanya bisa mengangguk. Ia sadar betul jika kali ini akan percuma untuk memperbaiki hubungannya dengan Lania. Sebab, Lania adalah sosok yang paling memahami jika ada hal yang bisa mengembalikan waktu, penyesalan selamanya akan menjadi sebuah penyesalan. Lania menyadari dalamnya hal tersebut sebab saat meninggalnya sang ibu, Lania yang sudah di larang untuk ikut karya wisata kali itu malah pergi dan akhirnya tak bisa ikut menghadiri pemakaman sang ibu. Sebuah penyesalan yang terus membuat Lania selalu bertindak dengan matang. Tanpa hal yang mungkin akan membuatnya kece