Kendra masih mempertahankan ciumannya yang begitu intim dan haus di bibir, leher dan d**a Clarissa. Dia tidak ingin buru-buru menyelesaikan permainannya dan ingin menikmati sensasi bercinta yang menyiksa tapi penuh tuntutan akan kenikmatan. Puas menjajakan ciuman di wajah dan bahu Clarissa, kini ciuman itu kembali turun ke perut, pusar dan bawah perut Clarissa. Sesaat Kendra menarik ciumannya di kulit tubuh Clarissa. Dia bangkit untuk membiarkan Clarissa menormalkan degup jantung dan nafasnya karena dorongan gairah yang lebih kuat dari kontrol emosionalnya. "Om,,, Caca sesak." Ucap Clarissa dengan suara terbata-bata dan Kendra hanya kembali menaikkan ciumannya kemudian menarik tubuh Clarissa untuk duduk sementara Kendra sudah lebih dulu melipat kedua kakinya untuk menopang tubuhnya deng