"Enggak, Mas … aku gak pantas untukmu! Aku tidak keberatan jika kamu menceraikanku, Mas! Biarkan aku hidup sendiri! Biarkan aku mengurus Ibu di sini! Aku ingin memeluknya. Aku ingin menguatkannya. Aku ingin bersamanya. Ceraikan saja aku, Mas! Aku gak pantas untukmu ….” Raga menjatuhkan satu kecupan pada pelipis Sukma. Lalu meminta Pak Agus untuk menarik kursi rodanya sedikit menjauh. Raga mengerti, Sukma sangat terpukul dengan semua kenyataan yang dihadapinya. Dia butuh waktu untuk sendiri. Abah pun mangikuti saran Raga untuk membiarkan Sukma meluahkan sendiri rasa sesak di dadanya. Abah menatap punggung ringkih Sukma yang tak berhenti bergerak naik turun seiring getar tangisnya. Abah dan Raga membiarkan Sukma menangis hingga petugas datang dan memberitahukan jika jam besuk sudah sel