"Eum, tidak kok, Kak. Aku... Aku hanya...," "Hanya apa? Benar kan? Kamu pasti, memang sedang menghindar dariku." Alice diam saja. Mau mengatakan tidak pun, tapi memang benar. Kalaupun ingin menjawab iya, sungguh frontal sekali dirinya ini. "Tidak apa-apa, kalaupun memang benar. Aku paham sekali," ucap Seth yang masih mengira dalang dibalik itu adalah sosok adiknya sendiri. Pastinya dialah yang melarang Alice untuk dekat-dekat dengannya. "Tapi tenang saja. Kamu tidak perlu khawatir. Karena sebentar lagi semuanya akan selesai. Kamu akan aman dan berada di tangan yang tepat." Alice mengernyit heran. Apa lagi, atas kata-kata yang baru saja Seth lontarkan kepadanya. "Aman? Dia tangan yang tepat??" ulang Alice. "Iya. Kamu tidak akan lagi merasa tertekan. Kamu akan segera bebas," ucap Seth