44. Pertemuan Tak Disengaja

2219 Kata

Fabita Limantara, anak pertama keluarga Limantara itu datang di saat yang tidak tepat. Pasalnya ketika pagi ini ia melangkah memasuki rumah megah keluarganya, tampak dimata Fabita jika Papa, Mama juga adik lelakinya sedang menikmati sarapan. Namun, ada yang janggal menurutnya. Suasana pagi yang biasa ia lihat penuh obrolan serta interaksi mereka, berbeda dengan pagi ini. Hening. Satu kata yang menggambarkan betapa sepinya ruang makan. Hanya suara dentingan sendok dari piring masing-masing. Sebenarnya Fabita sering kali akan mengunjungi keluarganya. Ia sendiri memang sudah mempunyai rumah sendiri. Setelah menikah beberapa tahun silam. Suami Fabita telah memberikan rumah pribadi yang ada akhirnya ditinggali Fabita dan keluarga kecilnya. Fabita masih sibuk melirik kiri dan kanan di mana s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN