22-Apa benar begitu?

1718 Kata

“Hemm” Sava dan Rio kontan menoleh ke arah sumber suara. Sava menarik tangannya dari genggaman Rio. “Ayah!“ Sava dan Rio langsung berdiri. “Bukankah kamu Mau pulng Sava? Dan kamu, Rio, ini sudah malam, tidak pantas seorang lelaki lajang sengaja menemui istri orang! Apa kalian tidak takut akan terjadi fitnah!“ Suara Ayah Sava terdengar penuh penekanan, dengan sorot mata yang tajam, dan raut masam. “Iya saya akan pulang sekarang,” ujar Rio. “Va, ingat dan pikirkan baik-baik perkataanku tadi.“ Rio menoleh kearah Sava sekilas, lalu pamit kepada Sava dan ayahnya, setelah itu dia pulang. Sava diam kaku bagaikan patung, dengan mata yang menatap lekat kearah perginya Rio. “Sava, apa yang dia katakan?“ Ayah menepuk bahunya, membuat Sava terjengit kaget dan lamunannya buyar. “Iya,” dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN