Bereaksi Gak Lihat Tempat

1624 Kata

Tangan Anissa menutup mulutnya yang ternganga, kedua bola matanya terbelalak seperti hendak keluar dari sarangnya. “Ma—maaf, Pak. Sa—saya tidak sengaja.” Dia meringis malu. “Tidak sengaja kamu bilang? Ini, muka dan kaos dalam saya kena semburan kamu bilang tidak sengaja?” Refal menggenggam kedua tangannya. Ingin rasanya memusnahkan tubuh wanita di depannya yang tak henti-hentinya membuat dirinya apes. Perempuan itu saling menggigit giginya. “Ya maaf, Pak. Tadi, itu obatnya masih keras pahit banget. Jadi, saya gak bisa menelannya.” Lelaki itu menajamkan tatapannya. “Kan, sudah saya bilang dituker sama yang lain. Kamu bilang tidak usah artinya, kamu bisa bukan menyembur saya kayak dukun begini, Anissa!” Anissa menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia bingung hendak memberikan alasan apa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN