16

1200 Kata

Walaupun tidak bisa menjadi kekasihnya, menjadi teman pun tak apa daripada menjadi musuhnya. Iya 'kan? Perlahan-lahan Rara sudah mulai belajar melupakan Iqbal, meski itu sulit tapi harus dijalani karena Iqbal sudah menetapkan hatinya pada satu nama yaitu Valencia Dilla Berlian. Nayza meringis melihat Rara yang baru masuk kelas yang berjalan menggunakan alat penyangga, ia duduk di sebelah Rara. "Ra, kaki sama kening lo kenapa?" "Kaki gue pincang dan kening gue dijahit." Nayza menelan salivanya, ia jadi merasa bersalah karena ini memang musibah yang disengaja oleh dirinya. Jujur gak ya? Jujur aja deh, lagian gue ngerasa bersalah banget sama Rara. "Ra...," Rara mengalihkan pandangannya dari ponsel ke wajah Nayza. Nayza menghela napas. "Sebenarnya kemarin itu gue yang sengaja dorong lo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN