Benar-Benar Bahagia?

2999 Kata

Echa menarik nafas dalam. Ya penyesalan itu ada dan sialnya, ia baru berpikir saat ini dikala keadaan telah berubah. Ingat sebelumnya bagaimana hidupnya? Ia merasa sendirian sekalipun ada Ferril. Ia merasa rendah diri dengan keadaannya yang terlihat begitu menyedihkan. Ia sebatang kara di tanah rantau. Ia bahkan tak berpikir soal cinta karena isi kepalanya hanya dipenuhi oleh berbagai kewajiban yang tak seharusnya dibebankan padanya. Coba pikir, apakah jika seorang anak sudah dewasa dan bisa mendapatkan uang sendiri harus memberikan semua kerja kerasnya sebagai balas budi pada orangtua? Apakah cara membalas budi harus seperti itu? Hanya dengan uang? Tidak ada cara lain yang lebih manusiawi? Dan kalau harus begitu, bukan kah seharusnya mereka membalas budi terlebih dahulu pada Allah? Kare

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN