Gap Sosial

2999 Kata

"Beneran serius tuh sepupu lo." Dina terkekeh. Ia baru saja memasang sabuk pengaman. Rain juga sama. Mereka hendak pulang. "Tadi Kak Echa marah gak sih?" Dina mengendikan bahu. Kalau ia yang berada di posisi Echa sudah pasti marah. Namun masalahnya, Echa kan tak terbaca. Bahkan tak ada satu pun yang paham ekspresi Echa tadi. Termasuk Ferril. "Nyokap lo kalo marah gimana?" Rain terkekeh. "Ya ngomel lah. Kecuali kalo sama ayah. Beda cerita." "Gimana ceritanya?" Rain tertawa kali ini. "Abis digebukin." "Sama kayak dia dong," ucap Adit dengan sembrono. Tak lama, ia mendapat tamparan di bahu. Lalu ia tertawa. "Tapi lebih ngeri sih," tukasnya. Ia pernah beberapa kali melihat ibunya marah pada ayahnya. Lebih mengerikan dari yang dibayangkan. Ibunya bukan tipikal orang yang mudah marah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN