Rahasia

2999 Kata

Berdamai dan memaafkan. Ya itu lah yang akhirnya ia putuskan. Kemudian berada di sini selama semalam. Rasanya aneh? Sangat. Karena ia berhadapan dengan orang asing. Sekalipun wajah saudar akembarnya tampak tak asing. Sebab sama dengan miliknya. Namun tetap saja kan ya? Selama ini, ia tak begitu dekat dengan adik-adiknya. Ya adik-adik dari ayah yang berbeda. Bukan ia yang membuat jarak tapi ibunya sendiri. Meski berasal dari rahim yang sama, ia bagai anak buangan jika berada di rumah. Kehadirannya seolah tak ada bahkan tak diharapkan. Menyedihkan? Ya. Tapi ia berdamai karena akhirnya terbiasa dengan hal itu. Untuk apa juga dibuat sedih? Walau pada akhirnya timbul rasa benci. Ia tak pernah tahu kenapa ibunya berlaku seperti itu. Awalnya ia mengira ibunya sakit jiwa. Tapi ternyata perlakuan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN