Beberapa hari kemudian. "Seina Latisya, kenapa kamu coret-coret wajah Abang pakai spidol!" Sein yang sedang asyik menikmati cemilannya di karpet sontak terlonjak kaget begitu mendengar teriakan membaha Lucas yang tentu saja berasal dari lantai atas. Sein langsung mendekati Anton, lebih tepatnya bersembunyi di balik punggung Anton. "Sein, Abangnya diapain?" Anton penasaran dengan apa yang kali ini Sein lakukan pada Lucas. Sein itu senang sekali menjahili Lucas, begitipun sebaliknya. "Sein coretin wajahnya pakai spidol," sahut Sein dengan santainya. Sein semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Anton saat mendengar langkah kaki Lucas yang menuruni anak tangga di barengi dengan sumpah serapah yang jelas di tunjukan padanya. Anton menghela nafas panjang begitu mend
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari