32 - Labil - √

2203 Kata

  Tak terasa 1 bulan sudah berlalu sejak Anton melamar Sein dan Sein hanya diam tanpa memberinya jawaban.   Sein memang tidak memberikan jawaban atas lamaran yang Anton berikan, tapi hal itu tidak berdampak buruk pada hubungan keduanya, karena nyatanya Sein malah semakin lengket dan tidak mau jauh dari Anton.   "Om."   "Apa?" Sekilas Anton melirik Sein, tapi setelah itu kembali fokus pada ponselnya.   "Sini dulu, sebentar." Sein merajuk, kesal karena Anton malah mengabaikannya.   Anton meletakan ponselnya di meja, lalu menghampiri Sein yang masih berdiri di depan meja riasnya.   Begitu tahu kalau Anton sudah berada di belakangnya, Sein berbalik menghadap Anton, dan saat itulah   "Kayaknya Sein gendutan deh, soalnya dressnya enggak muat lagi." Sein menunjuk dress merah yang terong

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN