Pov : Adinda Sejak sandiwaraku bersama Mas Bima ketahuan, semua serba berantakan. Rencana yang dari dulu tersusun rapi hancur berkeping-keping. Mbak Amel bahkan menguras semua tabungan Mas Bima yang rencananya untuk membelikanku rumah. Tak hanya sampai di situ, uang semesteran pun dia tak mampu membayar hingga aku malas menyelesaikan skripsi. Buat apa? Toh dia tak bisa membayar biaya wisuda. Gagal wisuda membuatku semakin muak dengan keadaan ini. Mas Bima pun berbulan-bulan tak mendapatkan kerja. Berulang kali mengirimkan lamaran dan interview, nyatanya belum juga diterima di mana pun. Utang semakin menumpuk tapi pemasukan tipis. Penghasilan dari ngojeknya tak seberapa, nggak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Buat makan, bayar cicilan mobil, buat bayar listrik, bayar air dan wifi. Apa
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari