Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Surat dibuka oleh Mas Arlan, dengan posisi duduk di teras rumah Mbok Nur. Aku sengaja berada di sebelah Mas Arlan supaya bisa menenangkan jika itu surat berisikan tentang masa lalunya. [Mbok kemarin ke rumahmu, tapi kata mamamu kamu sudah tidak tinggal di rumah, sudah diusir, benarkah itu Arlan? Kalau benar, berati dia dzolim. Mbok nulis surat hanya ingin mengatakan, bahwa almarhumah ibumu sangat baik, meskipun nggak pernah ketemu, papamu yang ceritakan pada Mbok. Namanya Kinan Septianingsih Binti Hari Purnama. Cari saja di pemakaman pondok kelapa, sengaja dijauhkan dengan makam papamu yang ada di Lampiri. Mbok yakin kamu akan cari Mbok, karena mamamu, Bu Desti kemarin bilang bahwa kamu sudah tahu semuanya makanya diusir. Di bawah Mbok kasih denah dimana mama kandungmu dimakamkan.] Isi s