Episode 1 (Akhir)

1064 Kata
Remember You Episode  1 (Masa Sekarang) ~Kisahku Tanpamu~ “Eros. Eros Kalandra” Sayangnya, ketika tangan pria itu menjabat tangannya, Aileen merasakan sesuatu yang mengejutkan. Jantungnya berhenti berdetak untuk beberapa saat, matanya juga tidak mampu mengalihkan pandangan, bahkan napasnya terasa sesak. Ada letupan rasa lega yang memenuhi hatinya, perasaan asing yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Oh Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi pada Aileen? Aileen mengerjapkan matanya dengan susah payah. “Maafkan saya, tapi apakah kita pernah saling bertemu sebelumnya?” Ketika menyadari pertanyaannya yang konyol, Aileen benar-benar merasa menyesal. Astaga, apa yang baru saja dia katakan? Tidak, Aileen yakin jika dia tidak pernah mendengar ataupun melihat pria yang bernama Eros Kalandra itu. Tapi.. tapi kenapa ada sesuatu yang membuat hatinya merasa gundah hanya karena dia mendengar nama Eros? Siapa pria itu? “Ya, kita memang sempat bertemu beberapa menit yang lalu. Bukankah anda adalah perempuan yang berjalan tanpa menggunakan mata? Anda menabrak punggung saya dan memaki saya..” Aileen menatap pria itu dengan pandangan tidak percaya. Benar, dia memang pria yang sangat menyebalkan. Aileen tidak percaya jika pria itu mengatakan kalimat menyebalkan di tengah suasana serius seperti ini. Aileen menelan ludahnya sendiri. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Semua petinggi yayasan sedang menatapnya dengan pandangan menyelidik. “Astaga, anda sangat pandai bergurau..” Kata Aileen sambil tertawa dengan pelan. “Saya tidak pernah bergurau, Nona” Aileen kembali kehilangan kata-katanya. Ya ampun, Eros Kalandra ternyata jauh lebih menyebalkan dari yang dia pikirkan. “Ah, begitu rupanya. Baiklah, saya tidak ingin membuang waktu lagi, bagaimana jika kita mulai saja—” “Benar, saya memang tidak memiliki banyak waktu untuk dibuang sia-sia..” Lagi-lagi Aileen kehilangan kalimatnya. *** Aileen menghembuskan napasnya dengan kesal. Sekalipun kejadian menyebalkan itu sudah berlalu, Aileen tetap merasa kesal. Dia masih mengingat dengan jelas bagaimana cara pria bernama Eros Kalandra itu mempermalukan dirinya. Astaga, kenapa Aileen harus berurusan dengan pria menyebalkan seperti itu? “Ada apa, Aileen? Kamu terlihat sangat kesal sejak tadi. Apakah menunggu tunanganmu di rumah sakit adalah hal yang menyebalkan?” Aileen mengerjapkan matanya, dia menatap Keizaro sambil mengernyitkan dahinya sejenak. Ya ampun, Aileen terus memikirkan tentang Eros hingga dia lupa jika sekarang dia sedang berada di ruangan Keizaro. Aileen mengusap wajahnya dengan kasar. Dia harus melupakan kejadian tadi siang jika tidak ingin terus terjebak di dalam rasa kesal. “Ini bukan tentang kamu. Ada hal menyebalkan yang terjadi hari ini, aku masih belum bisa melupakannya” Kata Aileen dengan pelan. “Ada apa? Kenapa kamu tidak menceritakannya kepadaku?” Aileen kembali menghembuskan napasnya dengan pelan. Menceritakan kejadian tadi siang kepada Keizaro sama artinya dengan mengingat setiap detail dari hal menyebalkan itu. Tidak, Aileen bisa semakin kesal jika dia kembali mengingat segalanya. “Lupakan saja, aku tidak ingin mengingatnya..” Kata Aileen dengan pelan. “Astaga, tumben sekali kamu merasa kesal setelah pulang dari yayasan? Aku tahu jika yayasan amal itu adalah separuh nyawamu, selama ini kamu sama sekali tidak pernah merasa kesal sekalipun ada banyak orang menyebalkan di sekelilingmu. Aruna salah satunya..” Aileen tertawa pelan ketika mendengar nama Kakaknya disebut. Aileen masih mengingat dengan jelas bagaimana Aruna berusaha menarik perhatian Keizaro beberapa tahun yang lalu. Sayang sekali, akhirnya Aileen yang akan menikah dengan Keizaro. Aruna pasti sangat kesal kepadanya hingga tiga bulan ini Kakaknya itu sama sekali tidak mau berbicara dengannya. “Sudahlah, jangan membahas tentang Kakakku. Dia masih marah padaku..” Kata Aileen. Ah, perasaannya jadi semakin kacau. Aileen masih mengingat dengan jelas bagaimana pertengkarannya dengan Aruna ketika Kakaknya itu tahu jika Aileen dan Keizaro akan bertunangan dan segera menikah. Sejujurnya Aileen merasa bersalah kepada Kakaknya. Sekalipun Aileen tahu jika dia sama sekali tidak bersalah dalam hal ini. Kakaknya memiliki hak untuk menyimpan perasaan kepada Keizaro, tapi Keizaro juga memiliki hak untuk menolak perasaan itu. “Biarkan saja dia marah. Sebenarnya aku juga sangat marah kepadanya, Aileen. Dia terlalu banyak membuat masalah. Dulu aku hanya sahabatmu, aku tidak bisa banyak bertindak ketika melihat ulah Aruna, tapi sekarang aku adalah tunanganmu.. aku tidak akan membiarkan dia menyentuhmu lagi..” Aileen menatap Keizaro sambil tersenyum. Aileen benar-benar sangat beruntung karena dia memiliki Keizaro. Pria itu akan selalu menjadi sahabat terbaiknya, dan dia juga akan menjadi seseorang yang akan selalu bersamanya hingga akhir hidupnya. Perjalanan mereka pasti terasa mudah karena mereka telah saling mengerti satu sama lain. “Terima kasih karena telah melindungiku..” Kata Aileen dengan pelan. “Tidak, justru aku yang seharusnya berterima kasih kepadamu. Aileen, aku masih tidak percaya jika kita akhirnya bertunangan..” Kata Keizaro. Aileen tersenyum lalu mendengus dengan kesal. “Kamu sudah mengatakan itu lebih dari seratus kali sejak tiga bulan yang lalu..” Kata Aileen dengan kesal. “Benar, aku memang masih tidak percaya dengan semua ini. Astaga, Aileen.. kebaikan apa yang pernah aku lakukan hingga akhirnya aku bisa bertunangan denganmu?” Tanya Keizaro sambil tertawa. “Mungkin karena selama ini kamu sabar menghadapi Kakakku. Kak Aruna adalah orang yang sangat menyebalkan, kamu bisa tahan tanpa menancapkan pisau ke dadanya adalah sebuah kebaikan yang sungguh luar biasa” Jawab Aileen sambil ikut tertawa. “Sejujurnya aku pernah berpikir untuk melakukan hal itu. Untung saja aku tidak jadi melakukannya, jika aku menusuk Aruna, hari ini pasti terbaring menyedihkan di ranjang rumah sakit tanpa memiliki tunangan yang mengurusku dengan sangat baik” Aileen tertawa dengan keras. Adeline salah. Adiknya itu terus mengatakan jika hubungan Aileen dan Keizaro hanyalah sebatas sahabat saja. Kata Adeline, Aileen tidak akan berhasil menjalani hubungan ini karena Aileen tidak mencintai Keizaro. Adeline juga mengatakan jika Aileen hanya menganggap Keizaro sebagai sahabatnya, bukan tunangannya. Salah. Adiknya itu salah. Sejak memutuskan untuk bertunangan dengan Keizaro, Aileen telah berusaha untuk mengubah perasaannya. Keizaro bukan hanya sahabatnya, pria itu juga berstatus sebagai tunangannya. Dan secara perlahan, Aileen memang berhasil mengubah perasaannya sekalipun hingga saat ini Aileen masih belum bisa mencintai Keizaro. Tidak masalah, cinta bukanlah satu-satunya komponen penting dalam sebuah hubungan. Ada banyak kisah di dunia ini. Bagi Aileen, memutuskan untuk menjalani kisah hidupnya bersama dengan Keizaro adalah keputusan yang paling tepat. Kehidupan pernikahan bukanlah sebuah permainan. Aileen tidak ingin bermain-main dengan pernikahan yang sakral. Dia ingin menikah satu kali seumur hidupnya, dia ingin menghabiskan waktunya dengan orang yang tepat, menua bersama dengan seseorang yang memahami dirinya. Bagi Aileen, ini adalah keputusan yang tepat. Namun.. entah kenapa hatinya masih sering mengungkapkan keraguan. “Kisah yang aku jalani tanpamu memang terasa tepat dan benar, namun entah kenapa, hatiku merasa hambar” ~Aileen Benedict~  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN