Episode 2 Bab 8

1495 Kata
Dua tahun yang lalu... Eros menatap Ethan yang tampak bersiap di sampingnya. Malam ini, mereka berencana untuk menyusup ke dalam kota. Benar, sekalipun kota sedang dalam penjagaan ketat, Eros dan Ethan yakin jika mereka bisa sampai ke kota dan kembali ke tempat ini dengan selamat. Mereka tidak memiliki pilihan lain. Mereka harus pergi ke kota jika ingin segera membeli makanan. “Kalau hari ini kita tertangkap, aku sudah menuliskan surat untuk orang tuaku. Mereka akan menemukan suratku dan berhenti mengkhawatirkan aku” Kata Ethan. Eros tertawa pelan, dia tidak pernah mengira jika Ethan memiliki pikiran konyol seperti ini. Eros dan Ethan sering menyelinap masuk ke dalam kota, dan mereka selalu bisa kembali dengan selamat. Kali ini juga akan demikian. Uang yang mereka copet tadi pagi harus segera mereka habiskan untuk membeli makanan, uang itu tidak akan aman jika terus disimpan di tempat ini. Alfa bisa sangat marah jika dia tahu Eros kembali mencuri. Astaga, bahkan Eros merasa ketakutan ketika dia melihat banyaknya uang yang dia curi. Seumur hidupnya, Eros tidak pernah melihat uang sebanyak itu. “Jika mereka menemukan suratmu sebelum kita kembali, maka saat kita kembali bisa saja kita diarak keliling tempat ini, Ethan. Astaga, aku tidak menyangka jika kamu benar-benar bodoh” Kata Eros sambil tertawa. “Tidak, aku meletakkannya di dalam kamarku, mereka tidak akan masuk ke kamarku kecuali aku tidak terlihat setelah satu minggu lamanya..” Eros kembali tertawa. Baiklah, setelah ini mereka tidak akan bisa tertawa lagi. Di sana, beberapa kilo meter dari tempat merek berdiri, gerbang pintu kota akan menahan mereka, membatasi segala hal yang ingin mereka lakukan. Tidak masalah, Eros dan Ethan telah terbiasa menyelinap. Mereka akan baik-baik saja. Eros yakin akan hal itu. *** Awalnya, Eros pikir semuanya akan berjalan dengan baik sama seperti yang selama ini mereka lakukan. Namun, ternyata tidak demikian. Banyak toko yang tutup karena katanya hari ini ada pertemuan para petinggi dunia. Mereka sedang melakukan pesta di gedung yang jaraknya lumayan dekat dengan pusat kota. Eros dan Ethan telah berjalan selama lebih dari 6 jam hingga akhirnya mereka bisa sampai di kota tepat pada pukul 8 malam, namun kali ini mereka harus menerima kekecewaan. Jika tidak segera kembali ke gerbang kota, bisa dipastikan jika mereka akan tertangkap karena ketahuan menyelinap. Kota ini tidak aman bagi mereka, apalagi saat siang hari. “Aku tidak ingin kembali tanpa membawa makanan, Eros. Aku sangat lapar saat ini..” Kata Ethan. Ers menarik napasnya dengan pelan. Semua orang yang biasanya berjualan di tempat ini pasti menutup toko mereka sejak sore karena menurut informasi yang Eros dapatkan, semua orang akan pulang ke rumah mereka dan menutup seluruh toko juga jalan dan jembatan ketika para petinggi dunia sedang melakukan pertemuan. Tidak ada orang yang berkeliaran malam ini karena memang seperti itulah peraturannya. Jika ada yang melihat Ethan dan Eros, maka bisa dipastikan jika mereka akan berakhir mengenaskan malam ini juga. “Tidak ada pilihan lain, Ethan. Jika kita tidak segera pulang, bisa saja kita tertangkap di sini. Kita mungkin bisa kembali lagi besok pagi. Ada banyak kamera pengawas yang tersebar di udara, bagaimana jika salah satunya menangkap gambar kita?” Eros menatap ke arah udara dengan was-was. Teknologi penduduk bumi memang berkembang dengan sangat baik. Sayangnya mereka tidak mau membagi teknologi mereka dengan orang tanpa kasta. Manusia seperti Eros dan Ethan dianggap sebagai penduduk ilegal. Mereka bagaikan hama yang tidak layak hidup di dunia ini. “Bagaimana kalau kita menyelinap masuk ke dalam gedung itu. Kudengar, selalu ada banyak makanan di pesta semacam itu..” Kata Ethan. Eros mengernyitkan dahinya. “Siapa yang mengatakan jika akan ada banyak makanan di pesta? Kita tidak tahu apa saja yang ada di dalam sana, kita bisa tertangkap jika tidak hati-hati” Kata Eros. “Benar, kita memang bisa tertangkap jika tidak hati-hati. Oleh sebab itu, kita harus bertahi-hati, Eros. Sungguh, aku sangat lapar saat ini” Kata Ethan. Eros merasa tidak yakin dengan rencana yang satu ini. Namun, ketika rasa lapar di perutnya mulai tidak tertahankan, akhirnya Eros memutuskan untuk mengikuti rencana Ethan. *** Perjalanan mereka dimulai dengan melewati gorong-gorong pembuangan air yang tersimpan di bawah jalan raya. Eros dan Ethan tidak ingin mengambil resiko dengan berjalan di atas jalan raya yang dipenuhi dengan kamera pengintai. Bukan hanya melawan bau busuk, tapi di tempat ini Eros dan Ethan harus berhadapan dengan berbagai serangga yang menjijikkan. Ah, tidak masalah. Orang tanpa kasta terbiasa hidup berdampingan dengan serangga menjijikkan seperti ini. bahkan beberapa kali Ethan menangkap dan membunuh ular yang tidak sengaja lewat di depannya. “Aku rasa inilah tempatnya, aku bisa melihat cahaya terang dari lubang ini..” Kata Ethan ketika pemuda itu mengintip dari sela-sela lubang pembuangan air. Eros mencoba melakukan hal yang sama. Benar, di luar sana memang terlihat kerlap-kerlip cahaya lampu yang begitu indah. Ada banyak mobil terbang yang berkeliaran, dan jangan lupakan kamera pengintai yang seakan berkumpul menjadi satu di tempat ini untuk melakukan penjagaan ketat. Astaga, ini akan menjadi hal paling gila yang pernah Eros lakukan. “Ada banyak kamera pengintai, juga banyak penjaga yang tentu saja akan langsung membunuh kita dengan tembakan racun begitu mereka menemukan kita. Aku rasa sebaiknya kita tidak datang ke tempat ini, Ethan..” Kata Eros dengan pelan. Bagi Eros, makanan adalah hal yang penting, tapi nyawanya tidak kalah penting. Alfa pasti akan bersedih jika dia tahu Eros mati karena menyusup ke dalam kota. Selama ini Eros hanya memiliki Alfa. Eros sangat menyayangi wanita itu, Eros tidak ingin menjadi alasan untuk kesedihan Alfa. “Jangan khawatir, mereka hanya fokus pada pejabat dan orang-orang penting yang turun dari mobil terbang milik mereka. Kita akan keluar dari tempat ini dan masuk dengan aman” Kata Ethan. Bagaimana caranya? Bagaimana caranya masuk ketika Eros dan Ethan sama sekali tidak tahu bagaimana cara menggunakan teknologi canggih yang pasti akan ada di dalam gedung itu. “Aku tidak yakin dengan rencana kita kali ini, Ethan..” Meskipun begitu, akhirnya Eros dan Ethan tetap berusaha masuk ke dalam gedung tersebut. Dengan berbagai macam cara yang telah mereka susun sebelumnya, mereka akhirnya berhasil masuk. Hanya saja, sekarang mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan di tempat ini. “Dimana aku bisa menemukan makanan?” Tanya Ethan. Eros menggelengkan kepalanya. Sejak awal Eros tahu jika ini adalah rencana yang sangat kacau. Mereka tidak tahu apapun mengenai gedung ini. Banyak lorong-lorong panjang yang membingungkan. Eros bahkan sudah lupa jalan mana saja yang harus dia lalui untuk keluar dari tempat ini. “Aku tidak tahu, Ethan. Tempat ini seperti labirin raksasa. Aku takut jika kita tersesat” Kata Eros dengan pelan. Satu masalah belum berakhir, masalah yang lainnya kembali datang. Dari arah belakang, secara tiba-tiba Eros dan Ethan dikejar oleh beberapa orang yang menggunakan pakaian berwarna hitam. Secara naluriah, Eros langsung menyeret Ethan untuk berlari menjauhi orang-orang tersebut. Entah apa yang akan terjadi saat ini. “Teruslah berlari, Ethan!” Kata Eros ketika dia melihat Ethan yang mulai kepayahan. Tidak, mereka tidak boleh tertangkap saat ini. Eros menarik Ethan untuk berlari lebih cepat. Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain berlari sekalipun mereka sendiri tidak tahu harus berlari ke mana. Eros memang berhasil membuat Ethan berlari lebih cepat, bahkan orang yang mengejar mereka juga mulai tertinggal jauh di belakang. Eros membelokkan langkahnya dengan cepat. Sekarang dia hanya perlu mencari tempat untuk bersembunyi. Eros menghentikan langkahnya dan dengan cepat mendatangi sebuah guci besar yang ukurannya dua kali lipat tinggi manusia pada umumnya. Eros menarik Ethan untuk bersembunyi di balik guci itu. Satu hal yang tidak Eros sadari adalah keberadaan seorang gadis yang saat ini ada di dekat guci itu. Sial! Gadis itu akan membuat Eros tertangkap. Eros berusaha untuk bangkit berdiri, awalnya dia berpikir untuk kembali berlari dan mencari tempat persembunyian yang lain. Namun, secara tiba-tiba para penjaga itu telah sampai di dekat mereka. Ethan menarik Eros untuk kembali bersembunyi. Sekarang nasib mereka sedang ada di tangan perempuan asing itu. “Ada apa?” Eros mendengar perempuan itu bertanya. Eros mulai memejamkan matanya. Entah apa yang akan terjadi jika perempuan itu memberitahu para penjaga mengenai keberadaan Eros dan Ethan. “Apakah Nona melihat dua orang pemuda yang sedang berlari di lorong ini? Mereka adalah penyusup yang datang lewat pintu belakang” Eros bersiap untuk kembali berlari seandainya perempuan itu mengatakan kebenaran tentang keberadaannya. Sayangnya, sesuatu yang berbeda justru terjadi. “Aku tidak melihat apapun di sini, tapi tadi aku sempat mendengar suara keributan dari arah samping. Kurasa di sebelah kanan. Apakah ada lorong yang lain di sana?”  Eros membuka matanya dengan perlahan. Dia masih tidak percaya dengan kalimat yang dikatakan oleh perempuan itu. Dia.. dia membantu Eros dan Ethan? “Baiklah, terima kasih” Kata tiga penjaga itu sebelum mereka kembali berlari ke arah yang ditunjukkan oleh perempuan itu. Beberapa detik setelah mendengar suara langkah kaki yang mulai menjauh, Eros dan Ethan bangkit berdiri dan keluar dari tempat persembunyiannya. Sayangnya, ketika mata Eros melihat wanita yang baru saja menolongnya, saat itu juga tubuhnya langsung lemas. Sial! Wanita itu adalah wanita yang dia copet tadi pagi. Bagaimana mungkin mereka bertemu di tempat ini?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN