Episode 1(Awal)

1409 Kata
Remember You Episode  1 (Masa Sekarang) ~Kisahku Tanpamu~ “Aku menyesali waktu yang aku habiskan tanpamu” Mengenai hidup, tidak ada satupun orang yang bisa menduga seberapa panjang waktu yang mereka miliki.  Manusia tidak memiliki wewenang untuk mengatur seberapa panjang kisah hidup mereka. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan oleh manusia hanyalah terus berjalan, menikmati kehidupan yang kadang dipenuhi oleh misteri yang tak terpecahkan. “Aku tidak mengerti kenapa kamu terus menangis sejak tadi, Aileen. Kakiku baik-baik saja, jangan khawatir” Kalimat itu kembali terdengar entah untuk yang keberapa kalinya. Aileen menarik napasnya dengan pelan, sejujurnya dia juga benci menangis di depan tunangannya sendiri. Namun, apa yang bisa Aileen lakukan ketika dia baru saja mendengar jika Keizaro, sahabatnya sejak dia kecil dan juga tunangannya itu kecelakaan ketika dia sedang bermain ski? Ya, satu-satunya hal yang bisa Aileen lakukan adalah berlari secepat mungkin agar dia bisa segera menemui Keizaro. Ketika datang, Aileen langsung diminta untuk menemui dokter yang beberapa saat lalu menangani Keizaro. Ternyata, sebelum mengabari Aileen, Keizaro sudah lebih dulu mendapatkan penanganan dan juga operasi kecil di jari kakinya yang patah. Entahlah, Aileen sudah sering memperingatkan Keizaro, tapi pemuda itu memang tidak bisa menjauhkan dirinya dari hal-hal berbahaya. Ketika semua orang berusaha menjauh, Keizaro justru berusaha untuk mendekati bahaya itu. “Jari kakimu patah, apa yang bisa aku lakukan selain menangis?” Kata Aileen dengan kesal. Pemuda yang tiga bulan lalu resmi menyandang gelar sebagai tunangannya itu tertawa dengan pelan. Aileen mengenal Keizaro hampir sepanjang hidupnya. Mereka adalah teman di taman kanak-kanak, di sanalah persahabatan mereka bermula hingga tiga bulan yang lalu Aileen dan Keizaro memutuskan untuk bertunangan. Bagi Aileen, tidak ada orang yang mengenalnya sebaik Keizaro mengenal dirinya. Aileen memutuskan untuk menerima pinangan Keizaro karena sesuai dengan janji mereka di masa lalu, jika mereka tidak kunjung menemukan pasangan yang mereka cintai, maka mereka berdua akan menikah. Aileen menyayangi Keizaro, baginya itu sudah lebih dari cukup untuk membangun rumah tangga bersama dengan pemuda itu. Mereka saling mengenal sejak kecil, mereka saling mengerti satu sama lain. Bukankah akan lebih mudah jika kita menjalani rumah tangga dengan seseorang yang kita kenal dengan baik? “Sudahlah, jangan seperti itu. Jariku baik-baik saja, jangan khawatir..” Kata Keizaro sambil tersenyum dengan santai. “Kamu memang sangat menyebalkan. Kapan kamu berhenti membuatku khawatir seperti ini?” Tanya Aileen dengan kesal. Aileen mengusap air matanya dengan kasar. Aileen tidak ingin terlihat menyedihkan di depan tunangannya sendiri. “Aku tidak bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku, jadi kurasa aku akan lebih baik jika aku terus membuatmu khawatir..” Kata Keizaro. Aileen menatap Keizaro dengan pandangan kesal. Apa yang sedang dikatakan oleh pemuda itu? Sekalipun mereka berdua tidak saling mencintai, setidaknya mereka saling menyayangi. Banyak pasangan yang berakhir dengan perceraian sekalipun ketika menikah mereka mengaku jika mereka saling mencintai. Cinta bukan segalanya.. Aileen yakin akan hal itu. “Kamu bicara omong kosong! Sudahlah, aku banyak pekerjaan, aku akan kembali lagi nanti malam untuk memeriksa keadaanmu..” Kata Aileen sambil bangkit berdiri. “Apa? Jadi kamu akan meninggalkan tunanganmu yang sedang terluka?” Tanya Keizaro. Aileen mengendikkan bahunya. Dia tidak bisa terus menghabiskan waktunya di sini sekalipun dia ingin menemani Keizaro dan memastikan jika tunangannya itu baik-baik saja. Ada pertemuan penting yang harus Aileen datangi. Ini menyangkut kelangsungan badan amal miliknya. Aileen tidak bisa meninggalkan pertemuan itu hanya karena masalah pribadinya. “Kamu sendiri yang mengatakan jika kamu baik-baik saja. Sudahlah, jangan menahanku di sini, aku bosan menilah wajahmu yang menyebalkan..” Bertunangan dengan sahabatnya sendiri terasa begitu menyenangkan. Mereka menjalani hubungan ini dengan santai sama seperti saat mereka bersahabat. Tidak ada yang berubah, Aileen dan Keizaro tetap menjadi sahabat seperti sedia kala. “Apa katamu? Wajahku membosankan? Aileen, apakah selama ini tidak ada yang mengatakan padamu jika kamu sangat beruntung karena telah bertunangan dengan pemuda tampan sepertiku? Astaga, kamu bahkan bersahabat denganku selama puluhan tahun, banyak orang di luar sana yang iri dengan dirimu dan rela melakukan apapun untuk menggantikan posisimu! Kamu benar-benar tidak sadar dengan pesonaku..” Kata Keizaro. Aileen menggelengkan kepalanya dengan pelan. “Baiklah, katakan pada mereka jika aku akan menukar posisiku dengan mereka asalkan mereka memberiku secangkir coklat panas.” Kata Aileen dengan santai. “Secangkir coklat panas? Apakah aku semurah itu sehingga kamu rela menukarku dengan secangkir coklat panas? Kamu memang keterlaluan!” “Ya, kamu tahu dimana posisimu sekarang. Bagiku, kamu tidak lebih dari secangkir coklat panas” Kata Aileen berlari meninggalkan ruangan Keizaro. “Aileen!” Aileen tertawa ketika dia mendengar Keizaro yang memanggil namanya dengan suara kesal. Baiklah, yang penting Aileen telah memastikan bagaimana keadaan tunangannya itu. Sekarang ada pekerjaan penting yang sedang menunggu dirinya. Harapan ratusan orang tanpa kasta sedang ada di tangannya. Aileen harus melakukan segala hal yang terbaik. *** “Astaga!” Aileen memekik ketika secara tidak sengaja dia menabrak punggung seseorang sehingga membuatnya jatuh ke atas lantai yang dingin. “Apakah anda tidak memiliki mata? Bagaimana mungkin anda berjalan tanpa melihat ke depan?” Bukannya uluran tangan dan permintaan maaf, pria yang tadi membuatnya terjatuh malah menatapnya dengan pandangan kesal. Apa? Apakah Aileen yang salah? Aileen melihat dengan jelas jika pria itu sedang menempelkan ponsel transparan ke telinganya. Itu artinya sejak tadi dia tidak fokus berjalan karena sedang berbicara dengan ponselnya. Ya ampun, bagaimana mungkin ada seorang pria menyebalkan yang tidak tahu sopan santun di tempat ini? “Anda yang membuat saya terjatuh. Bagaimana mungkin anda malah menyalahkan saya?” Aileen bangkit berdiri dengan kesal. “Saya tidak memiliki waktu untuk berbicara dengan anda..” Pria itu malah melangahkan kakinya untuk menjauhi Aileen. Aileen menatapnya dengan pandangan tidak percaya. Pria itu bahkan tidak meminta maaf kepadanya. Astaga, ternyata di dunia ini masih ada pria arogan yang tidak punya sopan santun. Aileen menghembuskan napasnya dengan pelan. Baiklah, Aileen harus menahan kekesalannya sejenak karena dia harus segera menemui satu orang penting yang mungkin bisa memenuhi harapan Aileen untuk melakukan kegiatan amal besar-besaran bagi manusia tanpa kasta yang hidup terlunta-lunta di bawah jembatan. Aileen memilih untuk melangkahkan kakinya menuju ruangannya sendiri. Tidak masalah, ini kantor amal miliknya. Dia bisa mencari tahu siapa pria yang telah membuatnya terjatuh tadi, dia berjanji akan memberikan balasan pada pria menyebalkan itu. Ah, tidak. Untuk apa juga Aileen menyimpan dendam? “Maafkan keterlambatan saya, tadi ada pria menyebalkan yang—” Kalimat Aileen terhenti begitu saja ketika dia masuk ke dalam ruangannya dan menemukan satu pria yang baru saja dia sebut sebagai pria menyebalkan. Astaga, bagaimana mungkin pria itu bisa duduk dengan tenang bersama dengan beberapa orang penting di yayasan ini? Benar, pria itu sedang duduk di dalam ruangan Aileen yang saat ini sudah dipenuhi oleh beberapa petinggi yayasan amal miliknya. Tunggu dulu.. “Ah, akhirnya Nona sampai. Ada apa, Nona? Apakah Nona mengalami masalah?” Aileen menelan ludahnya sendiri. Astaga, siapa pria itu? Kenapa dia ada di sini? Ini bukan pertemuan yang bisa dihadiri oleh sembarang orang. Apakah dia salah satu tamu penting yang harus Aileen temui hari ini? “Tidak, tidak ada masalah apapun. Baiklah, mari kita mulai pertemuan ini” Kata Aileen sambil duduk di ujung meja, tempat khusus untuknya. “Nona, perkenalkan, dia pria yang saya bicarakan sejak satu minggu yang lalu. Dia juga yang akan menjadi salah satu donatur di dalam kegiatan amal yang akan kita langsungkan bulan depan..” Aileen tidak bisa menahan rasa terkejut ketika dia mendengarkan penjelasan salah satu petinggi yayasan yang duduk di depannya. Aileen merapatkan bibirnya, dia berusaha tersenyum dan menatap pria menyebalkan itu dengan pandangan ramah. Tidak, Aileen tidak akan mengacaukan pertemuan hari ini hanya karena dia merasa kesal. Bagi Aileen, yang paling penting adalah acara amal yang dilaksanakan satu bulan lagi. Semua orang telah bekerja keras untuk menemukan donatur, Aileen tidak akan membuat kekacauan apapun. “Perkenalkan, saya Aileen Benedict. Saya pemilik yayasan ini..” Kata Aileen sambil mengulurkan tangannya. Sekalipun diawali dengan sebuah masalah, Aileen tidak ingin pertemuan hari ini jadi kacau begitu saja. Aileen membutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar, dan seperti yang telah dikatakan oleh beberapa petinggi dan orang kepercayaannya di yayasan ini, pria yang sempat membuatnya kesal itu adalah salah satu orang yang bisa memberikan dana yang Aileen butuhkan. “Eros. Eros Kalandra” Sayangnya, ketika tangan pria itu menjabat tangannya, Aileen merasakan sesuatu yang mengejutkan. Jantungnya berhenti berdetak untuk beberapa saat, matanya juga tidak mampu mengalihkan pandangan, bahkan napasnya terasa sesak. Ada letupan rasa lega yang memenuhi hatinya, perasaan asing yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Oh Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi pada Aileen? “Masa lalu itu masih ada, kepingannya sedang berusaha aku kumpulkan”  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN