Ijul berdiri dan berkata, “yaudah mamah tengkurep aja biar ijul pijet punggung mamah sekalian.”
mamahnya mengambil posisi tengkurep disofa dan kepalanya bertumpu pada bantal kecil, “punya anak baik bangett, kenapa gak dari dulu sih de..” seraya mamahnya tersenyum sambil memejamkan mata di sofa.
“ijul fikir mamah gapernah capek...” ucap ijul dan duduk di bawah sofa memijat kaki mamahnya.
melihat anaknya, mamahnya segera menarik kakinya dan berjalan “dikamar mamah aja de, kasian kamu duduk di lantai.”
Ijul berdiri dan masuk kedalam kamar mamahnya tanpa menutup pintu kamar. Mamahnya ijul langsung tengkurep dikamarnya yang terang.
Melihat tubuh mamahnya tengkurep dimana dasternya yang pendek itu nampak tersingkap mengikuti lekukan p****t mamahnya yang besar itu.
Ijul nampak menelan ludah sedikit, “jadi gak sih de mijetnya?” tanya mamahnya yang dengan segera ijul naik kekasur dan duduk disamping mamahnya memijat betis mamahnya.
Pemuda itu memijat dengan betis kanan dan kiri secara bergantian, “kamu mijet apa ngapain sih jul. gaberasa banget mijetnya.” Dengus maamahnya yang tiduran sambil bersandar dibantal kepalanya.
Ijul pun langsung mencengkram kan tangannyaa sekuat mungkin memijat betis itu dengan cukup kencang.
“nah ini baru pas de mijetnya..” seru mamahnya yang menikmati pijatan sambil menutup matanya.
Beberapa menit kemudian pijatan ijul pindah ke sekitar kaki mamahnya...
“capek ga de? Kalo capek udahan aja.” Ujar mamahnya yang tiduran coba mendongakkan kepala ke arah wajah ijul. “engga mah, lebih capek mamah lah yang dagang setiap hari.” Balas ijul.
Sempat ijul melihat mamahnya tersenyum sambil memejamkan mata, mungkin atas perkataan ijul barusan.
Ijul memijat menit demi menit, kaki dan betis ijul pijat secara bergantian. Didalam otaknya berfikir gimana cara bisa memijat p****t mamahnya yang besar itu, ia ingin sekali memijatnya namun tak berani karena belom menemukan alasan yang pas.
“mah, p****t mamah dipijet juga gak?” tanya ijul yang iseng bertanya.
“punggung aja de..” balas mamahnya.
Ijul langsung berpindah tempat ke atas dan duduk didekat punggung mamahnya.
“duduk aja de diatas kaki mamah biar enakan mijetnya...” ucap mamahnya.
Dengan cepat ijul berpindah posisi, tapi bukannya duduk diatas kaki mamahnya. Ijul malah duduk diatas p****t mamahnya dan memijat punggung mamahnya.
Sempat melirik mamahnya, namun ia seketika memilih membenamkan kepalanya lagi menghadap kekiri sambil memejamkan mata.
Tiba tiba ijul menghentikan pijatannya.
Dan berpindah posisi duduk diatas kasur dan memijat paha mamahnya dari luar daster..
“gausah jul...” ucap mamahnya lirih..
“sekalian aja mah, biar besok dagangnya semangat mahh..” balas ijul yang sebenarnya ia takut di tepis tangannya.
tapi mamahnya tak menjawab tetap tiduran sambil memejamkan mata.
sebenarnya ini adalah akal bulus ijul, manakala pijatan dipaha mamahnya dari luar daster itu sepeerti menarik sedikit demi sedikit daster mamahnya keatas.
Mamahnya sempat menarik kebawah kembali dasterny yang naik keatas.
Tapi beberapa menit kemudian daster tersebut naik lagi sedikit demi sedikit keatas, mamahnya sempat menengok kepalanya kearah ijul.
“kenapa mah?” tanya ijul yang melihat mamahnya mendongak menatapnya.
lalu, “gapapa.” Balas mamahnya dan membenamkan kembali kepalanya di atas bantal.
......
“Punggung lagi ya mah...” balas ijul yang langsung naik menduduki p****t mamahnya. “terserah de.” mamahnya sempat berucap.
Saat memijat punggung mamahnya ijul mendengar suara mamahnya mengerang “emmmm..”
Ijul lantas melanjutkan pijatannya dipunggung, ia duduk mundur kepaha mamahnya.
Ia merasakan penisnya agak bangun.
lantas ia menaiki p****t mamahnya kembali sambil tetap memijat punggung.
Dia sempat berfikir, “apa mamahnya tidakk merasakan penisnya yang bangun dipantatnya.”
Sontak ijul memaju mundurkan duduknya seperti menggesek penisnya di p****t mamahnya.
“emm.....” dengus mamahnya terdengar pelan sekali sambil merem.
......
“udah jul, paha mamah malah keram...” ucap mamahnya yang membuka mata menghadap kiri kepalanya.
“ijul pijetin lagi aja mah paha mamah...” celetuk ijul kembali.
“ambilin mamah aer putih dulu de, mamah aus.” Ucap mamahnya dan ijul segera melaksanakan perintahnya dan mamahnya meminum air sambil duduk dikasur.
“udah aja jul mijetnya kamu tidur aja... mamah udah agak ngantuk” perintah mamahnya setelah minum air putih. “baru bentar mah, biar besok enak mah dagangnya..” alasan ijul menjawab walaupun tanganny capek tapi ia menikmatinya.
“terserah kamu de, matiin dulu lampunya..” ujar mamahnya yang tiduran tengkurep kembali. Segera ijul mematikan lampu dan duduk disamping mamahnya, “betis aja de mijetnya jangan paha...” suara mamahnya.
Ijul segera memijat betis mamahnya di kamarnya yang agak gelap.
“kalo kamu capek udahan aja de..” celetuk mamaahnya kembali.
“santai mah, ijul kuat ko...” balas ijul...
Beberapa menit ijul memijat, tampak mamahnya sudah tak bersuara lagi...
Lantas ijul menarik daster mamahnya dan memijat paha bawah mamahnya tak terhalang oleh daster..
Dengan perlahan ijul sedikit demi sedikit menggeser daster tersebut hingga sedikit naik dan memijat paha mamahnya sebelah kiri....
“emmm...” suara mamahnya pelan.
Ijul berfikir, “apa mamahnya belom tidur? tapi ko engga marah saat pahanya dipijet langsung.”
Ijul berpindah ke paha sebelah kanan, dimana daster tersebut sudah naik masih menutupi p****t mamahnya dan memperlihatkan setengah bagian paha mamahnya.
Tiba tiba p***s ijul bangun saat menyentuh paha mamahnya secara langsung.
Ijul nekat dengan menurunkan boxer nya dan cdnya selutut ..
“capek jul?” suara mamahnya dari gelapnya kamar.
“belom mah..” ijul melanjuti memijat betis mamahnya.
Beberapa menit kemudian ijul naik lagi kepantat mamahnya dan memijat punggung mamahnya dengan pelan, sontak penisnya menempel di p****t mamahnya diluar daster. Ijul melakukan dengan perlahan.
Sambil memijat punggung, ijul dengn sengaja menggoyangkan penisnya menjalar di p****t mamahnya yang semok itu.
Tak ada sangkalan dari sang mamah, sedikit perlahan ijul menarik daster mamahnya setengah pantatnya.
Nampak ada garis yang berbentuk seperti g string terlihat.
Ijul menempelkan kembali penisnya di permukaan p****t mamahnya. Sambil memijat punggung.
Nampak tarikan nafas mamahnya yang dalam.
Ijul yakin mamahnya juga menikmati, tapi ijul tak mau buru-buru.
Ijul menggesekan sedikit penisnya di permukaan p****t mamahnya..
“emmm....” gumam mamahnya dimana tarikan nafasnya tampak sudah tidak normal.
Tangan ijul agak gemetar ketika menggeser sedikit tali g sting mamahnya yang berada ditengah p****t mamahnya ke sebelah kanan.
Ijul masih memijat punggung mamahnya.
Beberapa menit kemudian..
Ijul mengarahkan penisnya yang tegang menggesek p****t mamahnya disekitar belahan v****a mamahnya..
“emmmmm...” leguh mamahnya pelan kembali terdengar. Nafas mamahnya juga sudah agak berat..
Ijul memundurkan pantatnya dan mencoba mengarahkan penisnya dibibir v****a mamahnya..
Mamahnya tampak menggerakan kepalanya membenamkan wajahnya diatas bantal.
Ijul mencoba menggesek gesek penisnya di bibir v****a mamahnya sambil memijat punggung bawah mamahnya.
Dan
“blesss...” ijul memasukkan penisnya setengah bagian ke dalam v****a mamahny yang ijul melihat bulu k*********a sangat lebat.
Ijul mendiamkan setengah penisnya, menunggu respon mamahnya apakah marah atau tidak...
Tapi mamahnya tetap membenamkan seluruh kepalanya dibantal...
Ijul memaju mundurkan setengah penisnya didalaam v****a mamahnya pelan sekali... “emphhj...” suara mamahnya pelan terdengar.
Ijul dengan perrlahan sekali memasukan seluruh penisnya dan mendiamkannya..
“emphhhmm..….” suara mamahnya kembali terdengar..
Ijul memajumundurkan penisnya pelan kadang kali terdengar bunyi “plokk....” kala ijul memasukan seluruh penisnya.
Dari gelapnya kamar, mamahnya yang tengkurep menggeser kepalanya menghadap kiri dan berkata “jul...”
Mendengar suara mamahnya, reflek ijul menarik penisnya dan turun dari p****t mamahnya duduk disebelah kanan. tiba tiba mamahnya memutar badan telentang menggeser kembali g stringnya ketempat semula dan menarik dasterny kebawah sambil berkata “mamah tau kamu udah gede, tapi kita gaboleh begini... mamah akui mamah jadi kepengen. tapi kita ibu dan anak..” ucap mamahnya sambil telentang.
“ma...af mah..” balas ijul yang tak menarik kembali boxer dan cdnya.
Mamahnya melihat kearah p***s ijul yang tegak. “kalo kamu penasaran, kamu boleh melakukan kaya tadi.. tapi jangan dimasukin...” ucap mamahnya dan berputar posisi tengkurep lagi dan menarik dasternya keatas sampai pinggang.
Ijul melihat p****t mamahnya bebas dan membuka kakinya seperti ingin menduduki p****t mamahnya tapi ia hanya menggesek penisnya yang tegang di bibir vaginanya...
“huh......” ucap mamahnya saat penisnya ijul menggesek bibir vaginanya.
Ijul melakukan itu dengan pelan ia mencoba memancing nafsu mamahnya.
Sesekali kepala penisnya ia coba masukkan dan langsung dikeluarkan kembali..
Ijul melakukan seperti itu, memasukan kepala penisnya dan dikeluarkan kembali...
“emm.....”
Saat kepala p***s ijul masuk kembali, ia merasa v****a mamahnya sudah agak basah.
“emm....”
Ijul tak ingin tergesa gesa ....
“uhhhh.....” suara mamahnya yang menghadap kiri nafasnya tampak berat...
“jul.....”
Mamahnya bersuara...
“iya mah...”
“kalo masuk setengahnya gapapa jul....”
Lantas ijul memasukan penisnya setengah dan mengeluarkannya berkali kali ijul melakukann itu ..
“emphh...... eemphhhh....”
“emphhh......”
suara mamahnya...
Ijul terus melakukan itu..
“emmphhhh....”
“jul....”
“mamah .....”
Ijul tersenyum dibelakang, sambil melakukan memasukkan penisnya dan menariknya “kenapa mahh?”
“emphh... engga....” balas mamahnya....
Ijul mulai menggoyang mamahnya dengan agak kencang sambil memegang p****t mamahnya dari samping..
“jul...... ahhhhh......”
“jangannn siksaa mamah de.....”
“ohhh.....”
Ijul lantas memasukan selluruh penisnya dan menyodok dengan kencang..
“plokkk...”
Lalu menggoyang dengan cepat......
“ahhhhhh..emphh......”
“terus de......”
“bikinn mamah enak de......”
“ahhhhhhh....... ahhhh....”
Rancau mamahnya ...
“ahhhh....”
“ohhhhhh......”
“ahhh.....”
Sodokan p***s ijul membuat mamahnya juga menggoyangkan pantatnya.....
“uhhhhhh.....”
“enakkk de.....”
“enakk banget......”
“ahhhhh.....”
Ijul semakin cepat menggoyang penisnya...
“emphj....”
“mamahhh gak kuat......”
“plok.... plok.... Plok....”
“ahhhhh....”
“de.....”
“ijul mau keluar mah...”
“didalam aja de gapapa... “
“ahhh....”
“mamah maau ngerasain .......”
“ohhhh.....”
Ijul semakin mempercepat sodokanny...
Semenit kemudian ijul keluar ....
“angettt bangett mah....”
“jangan bilang bilang siapa siapa de....”
Mamahnya masih tengkurep dengan kedua tangan keatas...
Ijul belom juga mengeluarkan penisnya....
“linuuu punya mamah, punya kamu gede bangettt de...” saat ijul menarik penisnya..
“besok besok boleh lagi gak mah....”
“asal ka yuli jangan sampe tau...”
........