“siapa?” Sofia bertanya sembari mencoba mengintip layar mungil yang tersaji tidak jauh dari pintu utama. Layar tersebut hanya menampilkan sekelebat baju seseorang namun tidak menampakkan wajahnya. Tidak ada jawaban, membuat Sofia gemas sendiri. dia mengulangi pertanyaan dengan memanfaatkan alat pemindai tamu tersebut. Tidak ada tamu yang datang pada penthouse semacam ini, tanpa sebuah konfirmasi sebelumnya dengan penghuni kecuali orang tertentu dalam lingkaran keluarga atau pertamanan yang sangat erat. Namun yang di luar pintu masih bersih keras dengan memencet tombol. Bram pun ikut andil mengamati siapa yang datang dan bertanya melalui alatnya. Sesaat kemudian selepas lebih banyak menawarkan punggung atau sekelebat baju tanpa wajah. Akhirnya sang tamu misterius itu menampakkan wajah