“rumah ini?” Mimi menatap sisi dalam rumah yang baru saja di buka untuknya. Dari penampakan luarnya, rumah tersebut tidak buruk. Tipe rumah klasik yang tidak jauh berbeda dengan rumah Belanda. Genteng warna merah, yang mana dindingnya berwarna putih, berpadu dengan jendela-jendela besar. Di depan rumah tersebut terdapat taman mungil tapi sayangnya tidak terawat. Mobil yang sama klasiknya dengan rumah tersebut bertengger di garasi. Mobil itu sepertinya sudah lama tidak digunakan, kusam dan berdebu. Selebihnya empat buah motor berjajar sembarangan pada pelataran rumah. Mimi saat ini berdiri di depan pintu putih yang baru saja terbuka. Gadis tersebut mengerutkan kening, sebelum menghembuskan nafas jengah, “bagaimana bisa, mereka tinggal di kandang ayam?” Almarhum ibunya bakal mengata