Masuk Bui

1864 Kata

“Nyonya ada kabar yang kurang mengenakan, tapi...” Ragu-ragu seorang PA, peresonal Asisten Laila memberi tahu nyonyanya. “sebutkan saja Arman, bagiku tak ada yang lebih buruk dari...” dia menghela nafas. “Kemalangan yang menimpa Bram, cucuku.” Wajah laila masih terlihat di penuhi duka tatkala dia membicarakan cucunya. Bram cucu kesayangannya, secara tak langsung semua anggota keluarga tahu ini dan itu yang membuat Bram tiap saat mendapatkan tekanan dari ibu tiri dan saudara-saudara tirinya. Sejauh perempuan tersebut berusaha seadil mungkin pada semua cucunya. Akan tetapi Bramantyo lah yang tubuh langsung dengan perawatannya sejak di tinggalkannya bocah kecil tersebut di depan pintu rumah mewah bergaya Eropa milik keluarga Dicther. Tentu saja dia Laila tak bisa Menghilangkan keterikat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN