“Oh? Anda mencari ibu anda?” Mimi bingung, “mengapa anda tidak menghubunginya saja?” “Mencari, sebab tidak bisa dihubungi,” mata Bramantyo mengarah pada gadis tersebut. “sesederhana itu kau tak paham?” Mimi menekuk bibirnya terhadap sindiran ditujukan Bramantyo, ada sesuatu yang masih mengganjal di hatinya. Sebab rasa penasaran mulai menekan dadanya, gadis ini kembali menerbitkan kalimat tanya untuk kedua kalinya, “Mengapa anda mencari ibu anda di taman hiburan? Apakah ibu anda bekerja di sana?” Kepolosan yang menyiksa Bram, lelaki ini menoleh untuk memerhatikan wajah naif perempuan yang duduk di kursi pengemudi, tepat di sampingnya. “karena tempat itu yang kami kunjungi seharian sebelum-“ kata-kata pria ini menghilang. Pedal gas di injak lebih kuat dan mobil melaju kian pesat, mim
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari