Slave 4

997 Kata
"Aarrgghhh...." Linda menjerit pilu, saat beberapa cambukan mendarat di punggung mulusnya. Ia pikir, pangeran Darrius akan mengajak beberapa b***k untuk bercinta, karena Darrius suka melakukan itu. Tapi sepertinya malam ini hanya dirinya yang menjadi pemuas nafsu Lord Darrius yang gemar menyiksa b***k-b***k di atas ranjangnya. Nafas Linda berderu, dadanya naik turun seiring keringatnya yang mulai bercucuran. Dan Darrius menyukai pemandangan yang ada di bawahnya, kedua tangan gadis itu terikat ke setiap sisi ranjang. Dengan tubuh telanjangnya yang mulus terekspos begitu saja, Darrius membuang cambuknya ke atas lantai. Dan Linda dapat melihat ekspresi ngeri dari wajah Darrius yang telah puas menyiksa tubuhnya. Kedua tangan Darrius meremas pinggul Linda dan sedikit menariknya, sehingga membuat ikatan di kedua pergelangan tangan Linda semakin membuat. Linda meringis, sedikit mengeluarkan desahan pilu. Namun desahan itu bagi Darrius adalah desahan kenikmatan, Darrius sama sekali tidak mengerti wanita, yang ia pikirkan hanyalah menyiksa wanita, dan ia pikir semua wanita terutama b***k menyukai kekerasan dalam seks. Tapi tidak bagi Linda, Semenjak dirinya di ajarkan menjadi seorang b***k, atau lebih tepatnya di paksa. Linda sama sekali tidak menyukai kekerasan berhubungan intim, mungkin ia menyukai kombinasi dalam berhubungan intim, tapi tentunya dengan orang yang ia cintai. Belakangan ini, Linda merasa Darrius selalu melirik ke arah Linda. Linda tidak mengerti apa maksudnya itu, tapi ia harap Darrius tidak memiliki ketertarikan terhadapnya. Meski beberapa b***k menggilai Darrius karena sisi maskulin pria itu dan tentu saja karena tahta yang di milikinya. Menjadi permaisuri dari seorang pangeran adalah impian setiap b***k demi status sosial yang lebih layak. Tapi menurut Linda, menjadi seoranh Ratu atau permaisuri adalah seperti sebuah neraka meski bergelimang harta. Seorang Ratu harus mengikuti setiap perkataan Raja atau suaminya, jika Raja sudah bosan, atau jika seorang Ratu melakukan kesalahan. Ratu akan di buang dan kembali menjadi b***k serta kehilangan seluruh harta dan tahtanya, dan Linda pikir itu semua tidak ada bedanya. Atau lebih buruk lagi, karena Linda pernah melihat dengan kedua matanya sendiri. Seorang Ratu yang berasal dari kalangan b***k, berselingkuh dengan prajurit dan hal tersebut di ketahui oleh Raja. Raja menjadi murka dan menghukum mati Ratu tersebut dengan cara di gantung, di saksikan oleh seluruh rakyat di kota itu dan itu adalah hal yang paling mengerikan yang pernah Linda lihat. Itu adalah Ratu ke dua setelah Ibu Darrius, dan Linda sangat mengingat wanita itu dulunya adalah b***k yang Linda kenal dengan baik. Dari semua cerita yang pernah Linda dengar itulah, Linda lebih memilih menjadi seorang b***k yang bebas meski ia tetap harus menyembunyikan hubungannya dengan Eros. Linda menatap langit-langit kamar, kamar ini sangat indah. Sangat luas dari tempat tidurnya di bagian belakang istana dan hanya di terangi cahaya obor. Di sini, bunga bertaburan dan wangi bunga mengharumkan kamar yang memiliki banyak lukisan Darrius. Setelah sesi adegan percintaan Darrius yang ekstrim, meskipun Linda tidak dapat berkata itu adalah kegiatan bercinta. Linda hanya menutup tubuhnya dengan selimut satin yang sangat lembut di kulit mulusnya, berwarna maron dan sangat kontras di kulit putih Linda. Darrius tertidur di samping Linda dan memeluk perut rata Linda. Linda semakin takut jika seperti ini, berharap semoga saja yang ia takutkan selama hidupnya tak akan terjadi. Ia ingin bersama Eros selamanya, tapi pria itu selalu sibuk dengan peperangan dan begitulah semua pria di Yunani. Linda berusaha mengerti, namun ia takut akan Darrius. Seperti saat ini, biasanya. Setelah melakukan seks Darrius akan menyuruh semua b***k keluar dari kamarnya, karena ia tidak suka tidur dengan para b***k. Tapi kali ini, ia merangkul Linda dengan erat. Pria itu tidak dalam keadaan mabuk, karena Linda sangat mengetahui Darrius, pria itu tidak pernah mabuk dan selalu terlihat seperti pria yang tangguh, tak jauh berbeda dari Eros. Linda sama sekali tidak terbuai dengan segala kemewahan yang ada di kamar Darrius, buah-buahan serta makanan mewah yang tertata rapi di meja. Belum lagi ukiran dan isi kamar yang menjunjung nilai seni tinggi dan kental dengan tema Dewa dan Dewi Yunani. Linda hanya ingin menjadi wanita sejati. Yang di perlakukan baik oleh suami dan anak-anaknya kelak, meski ia tahu itu hanya sebuah perandaian jika ia terus berada di kota ini. Pagi sekali Linda bangun, Darrius tidak ada di sebelahnya. Ia melirik ke arah sebuah patung tempat biasa Darrius menaruh jubah kerajaannya, tapi jubah itu tidak ada. Menandakan bahwa pemiliknya telah pergi dari kamar. Linda lalu buru-buru memakai kembali pakaiannya, sebelum Darrius datang dan kembali membuatnya takut. Tapi Linda tidak menemukan pakaiannya, seingatnya, semalam Darrius membuangnya ke atas lantai tepat di samping ranjang. Tapi sekarang, ranjang telah bersih dan tidak ada apapun. Linda menoleh ke kanan dan kiri, mencari pakaiannya yang tak kunjung ia lihat. Sementara ia hanya menutupi tubuhnya dengan selimut yang sangat licin di tubuhnya yang mulus. "Linda..." ujar seseorang, yang tak lain adalah sahabat Linda. Seorang b***k dan pelayan kerajaan sepertinya. Celine, gadis itu membawakan Linda sebuah gaun lengkap dengan perhiasan. Celine berkata bahwa itu semua adalah pemberian dari Lord Darrius khusus untuknya. "Aku bahkan tidak pantas mengenakan pakaian ini, ini seperti seragam bangsawan" protes Linda, tapi Celine hanya menyampaikan pesan Darrius. Dan mereka berdua tahu kalau mereka menentang kemauan pria itu akan berujung cambukan atau hukuman dari algojo. Dan Linda juga tidak ingin mempersulit hidup sahabatnya sendiri. Meskipun ia malu untuk mengenakan pakaian bangsawan itu karena statusnya yang hanya seorang b***k. "Cepatlah pakai Linda! Kau pasti tidak akan percaya apa yang ada di luar" tukas Celine, pagi ini Linda semakin di buat bingung. "Eros mengikuti prostitusi, hari ini klien wanita berasal dari pusat Sparta." Ujar Celine, Linda menahan nafasnya. "Kenapa dia mau? Aku pikir Eros sudah tidak lagi seperti itu" balas Linda, suaranya bergetar menahan air matanya. "Lord Darrius yang memberi perintah" seketika tubuh Linda lemas, tidak ada yang bisa membantah jika Darrius telah berkata demikian. Sistem prostitusi di kota ini tidak hanya di tujukan untuk pria, namun wanitapun bisa membeli prajurit manapun yang ia mau. Tentu dengan harga yang tidak murah meski hanya sebentar, para prajurit dengan tubuh kekar dan tampan akan di pertontonkan layaknya pasar menjual sebuah dagangan. Si pembeli memilih dan terjadilah sistem penukaran kepuasan dan emas yang tidak sedikit.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN