"Anda bercanda!" Reva bangkit dan membenahi posisinya. "Apa pernikahan pantas untuk jadi bahan candaan?" jawab Abim yang menatap raut tak suka dari wajah gadis di depannya. Dia merasa tengah ditolak. "Anda tidak sadar dengan apa yang anda ucapkan." "Aku sadar seribu persen Re'. Aku serius." "Tapi anda akan menghianati istri anda jika menikahi saya." "Aku sudah menghianati Vivi sejak langkah pertamaku masuk ke klub itu." "Tapi ini lebih fatal dari sebelumnya." "Lalu apakah aku harus membiarkan keadaannya seperti ini, sementara aku tahu disini, di dalam rahimmu ada darah dagingku?" Abim kembali menyentuh perut Reva, sepertinya sejak hari ini dia mulai menyukainya. Karena rasanya menyenangkan melakukan hal tersebut. Seperti ada perasaan indah dihatinya yang tak mampu dia gambarkan de