Reva menutup pintu kamar dimana Abyan sudah terlelap. Dan dia mendapati pria itu berdiri di tengah ruangan dalam diam. "Kita harus bicara, Re." Abim buka suara. Kemudian mereka duduk bersama di sebuah sofa diruangan itu. Rumah besar bertingkat dua yang terletak di pemukiman elit kota Jakarta. "Abyan anakku kan?" Abim langsung pada inti permasalahannya. Reva tak langsung menjawab, dia malah membungkam mulutnya rapat-rapat. "Re, ucapkanlah sesuatu." Perempuan itu bergeming. "Apa kamu sudah menikah lagi? Bagaimana bisa? Kita masih suami sitri, dan kamu sudah menikah lagi? Dengan pria dari bar itu?" racaunya dengan panik, dan dia bangkit daru duduknya. Reva mengerutkan dahi, lalu mendongak mengikuti gerakan pria itu. "Katakan!" katanya, dan dia mengungkung perempuan itu di sofa.