"Mau siang, sore, malam, atau pagi, setiap aku menginginkannya, Kamu harus memberikannya padaku!" Tangan Arya terulur menarik tangan Lovi. Dengan satu kali sentakan tubuh kecil itu jatuh ke dalam pangkuannya. Kini, posisi mereka begitu dekat, tak menyisakan jarak sedikit pun. Wajah gadis itu merah padam, karena kali ini pria itu memeluknya erat-erat seraya membenamkan wajahnya di bagian depan tubuhnya yang sangat sensitif. Bahkan pria itu tak segan memberikan kecupan di tempat yang masih tertutup kain kebaya. Mengendus bau harum gadis itu di sana. Hangat napas pria itu, sentuhan tangan pria itu di pinggangnya, membuat Lovi kesulitan bernapas. Seluruh bulu kuduknya juga meremang akibat perbuatan suaminya. Gadis itu merasakan kegelian yang luar biasa saat pria itu terus menjamah tubuhnya.