Gadis itu mengerjapkan matanya saat merasakan geli yang menggelitik di perutnya. Sebuah tangan besar terus bergerak naik ke atas saat kesadaran gadis itu belum kembali sepenuhnya. Bahkan tak berhenti di situ saja, remasan demi remasan mulai Lovi rasakan pada kedua bagian tubuhnya yang kenyal meski tak seberapa besar. Lama kelamaan semakin terasa dan bertambah intens. Saat gadis itu sadar, refleks ia menjerit karena mendapati bagian depan tubuhnya tengah Arya jamah. "Kyaaa! Apa yang Tuan lakukan?" Gadis itu melepaskan diri dari pelukan Arya dan dengan refleks mendorong tubuh pria itu hingga terjatuh dari ranjang. Gubrak! "Aduh! Hobi baru Kamu berteriak, ya? Pagi-pagi buta sudah membuat telingaku sakit." Pria itu bangkit dengan wajah bantalnya. Bahkan mata pria itu masih setengah terpejam