"Kamu buta, ya? Aku kesulitan untuk bangun. Harusnya Kamu bantu aku agar bisa duduk. Dasar bodoh! Sia-sia saja aku membelimu dengan harga yang cukup mahal," ucap Arya kasar. "Ah, iya maafkan saya. Baiklah saya akan bantu Tuan untuk duduk." Lovi kemudian membantu Arya duduk. Hingga mereka begitu dekat. Sedangkan tatapan mata Arya tak lepas dari wajah Lovi yang imut. Bahkan bibir merah gadis di bawah umur itu menggodanya untuk ia cicipi. "Ambilkan airnya!" perintah Arya masih dengan mata yang tak henti menatap bibir Lovi yang lembab dan berwarna merah alami. "Baik, Tuan," angguk gadis itu lalu diraihnya gelas berisi air putih. Prang. Gelas itu terlepas dari tangan Lovi, jatuh pecah dan berserakan di lantai. Pria yang membelinya dari klub malam itu menepis tangan gadis itu hingga gelas i