15

1540 Kata
"Lagi cari apa Lula?" tanya seseorang yang tiba-tiba saja mengagetkan Lula. Lula pun sekarang melihat ke arah seseorang yang berbicara tersebut. "Ah Alden, Lo disini juga? Ini gua lagi nyari pen aja sih. And you?" tanya Lula kepada Alden. Alden sekarang ini tampak memperlihatkan keranjangnya. "Gua juga lagi belanja aja sih buat perlengkapan sekolah. Lo sendiri? Ga sama Leon emangnya?" tanya Alden yang sok-sokan bertanya padahal dirinya sendiri sangat tahu dengan siapa sekarang Lula karena tadi Alden mengikuti. Lula tampak menggelengkan kepala sebagai jawaban untuk Alden. Jawaban bahwa Lula sama sekali tidak sendiri sekarang, ia bersama kakak. "Gua ga sendiri kok Alden, gua sama Abang. Tapi Abang sekarang lagi nyari buku di rak buku. Nah karena gua sebenarnya kesini mau nganteri atau ngikutin Abang aja jadinya gua ga tau mau beli apa. Akhirnya ya gua mau beli pen aja deh hehehe." ujar Lula tampak begitu cerewet bercerita kepada Alden. Alden tampak mengangguk sekarang, ia juga masih mengobrol bersama dengan Lula sampai akhirnya Leon tampak mendatangi mereka berdua. Saat melihat keberadaan Alden disana, Leon tampak sangat terkejut sekarang ini. Bagaimana bisa disini juga ada Alden, apakah Alden mengikuti mereka tadi. "Lo disini Alden?" tanya Leon kepada Alden tersebut dan mendekati Lula. "Ah iya hehehe, gua lagi belanja ini. Lo belanja juga ya sama Lula?" tanya Alden kepada Leon dan Leon kini tampak mengangguk saja kepada Alden. Ia melihat barang yang kini di bawa oleh Alden, Alden sudah cukup membawa banyak barang sekarang jadi Leon berpikir sepertinya Alden terlebih dahulu yang datang kesini bukan mereka. Jadi dirinya sekarang ini tidak bisa menyimpulkan bahwa Alden mengikuti dirinya dan juga Lula itu. "Iya nih belanja, Lo dah lama disini?" tanya Leon diangguki oleh Alden. "Eh iya kalo mau nanti setelah inifua traktir ngopi di Caffe depan. Itu juga kalo kalian mau sih hehehe. Sebagai bentuk pertemanan kita." ujar Alden itu. "Okay boleh kok, boleh ya Bang. Lagian habis ini ga ada apa-apa juga kan Bang?" tanya Lula dan akhirnya Leon terpaksa mengangguk karena ia juga tidak memiliki alasan untuk tidak mengangguk. Ia pun kini mencari bukunya kembali dan sekarang ini dirinya bersama dengan Lula tampak membayar. Sementara Alden sudah membayar sejak beberapa menit yany lalu disini. Mereka pun keluar dari toko buku itu dan pergi menuju ke Starbucks yang ada di dekat toko buku. Mereka bertiga tampak memesan dan setelah minuman mereka sleesau dibuat, saat ini mereka pun memilih tempat duduk. "Disini aja kali ya." ujar Alden dan Lula serta Leon pun mengangguk saja. Mereka bertiga sudah duduk di salah satu meja yang ada di dalam Starbucks itu. Kini mereka tampak meminum minumannya sembari mengobrol juga. Meskipun obrolan mereka itu hanyalah obrolan biasa saja pada saat ini itu. "Eh iya ini kan udah kelas delapan, terus kita mau ke kelas sembilan. Nah terus nih ya gua mau tanya sama Lo, gua tuh mau tanya kalo udah lulus SMP nih kalian berdua mau lanjut sekolah dimana? Mau lanjut di sini atau di Indo?" tanya Alden tampak memiliki banyak pertanyaan pada saat ini ke mereka. "Kalo gua sih pingin selamanya ada disini hehehe. Tapi ya ga tau sih, doain aja ya semoga gua tetap tinggal di Swiss karena di sini gua nemuin kebahagiaan gua. Berbanding terbalik sama kehidupan gua sebelumnya. Yang pasti disini gua dapat kehidupan gua kembali Alden." ujar Lula kepada Alden. "Ah gitu, syukur deh kalo Lo bahagia disini. Karena ada beberapa orang yang ga betah tinggal di luar negeri tuh hehehe." jawab Alden sekarang ini. Alden tampak masiu menatap ke arah Lula dan juga Leon dengan senyum lima jari yang terlihat seperti tulus, tapi nyatanya banyak akal bulusnya. Tapi mungkin sebentar lagi Lo juga ga akan betah Lula, Lo akan minta dan ngerengek ke orang tua Lo biar Lo bisa pulang ke Indonesia. Gua bisa pastiin hal itu. Karena gua bakalan pastiin Mentari mendapatkan yang dia mau, gua bakalan pastiin kalo Mentari bisa mendapatkan Nando, Lo akan hilang dari peredaran hidup Nando. Gua harus melakukan itu Lula. Batin Alden itu. Sekarang Alden tampak ingin meminta foto, ia ingin mengirim foto mereka pada Nando. Namun sekarang ia masih belum mempunyai foto itu. Maka dari itu ia ingin meminta foto, tapi ia tidak jadi melakukan hal itu karena sekarang ini tampak Luka sendiri malah yang sudah mengajak dirinya untuk foto bersama. Ia pun tersenyum, rencananya berjalan dengan sangat lancar. "Eh ayo foto, hehehe." ajak Lula dan kini mereka tampak berfoto juga. Setelah sudah berfoto, sekarang ini Alden tampak meminta foto itu. Lula pun mengirimkan foto itu lewat airdrop. Sekarang ini mereka menghabiskan minum mereka, karena sudah selesai akhirnnya sekarang mereka pun tampak sudah bersiap-siap untuk pulang. Kini mereka sudah pulang sendiri-sendiri ke rumah mereka masing-masing pada saat ini. Lula pun bersama dengan Leon. Sementara sekarang ini Alden tampak tersenyum melihat foto yang tadi diambil, foto dirinya, Leon dan juga Lula. Keberuntungan bagi dirinya sekali saat tadi Lula meminta mereka untuk berfoto. Padahal tadi ia sedang mempersiapkan kata-kata yang pas untuk mengajak mereka untuk berfoto bersama. Ia pun sekarang ini tampak mencari kontak Nando yang kemarin ia dapatkan dari salah satu anak buahnya itu. Ia kini mengirimkan foto tersebut, dengan chat juga. Ia pun sudah mengirim. Sementara sekarang Nando masih bersama dengan Rick dan sekarang bini keadaan basecamp semakin ramai karena memang sudah pulang sekolah juga jadi teman-teman mereka pun sudah banyak yang berdatangan. "Cewek Lo udah balik Ndo?" tanya Rick kepada Nando sekarang. Nando saat ini mengangguk saja meskipun ia tidak tahu jelas apakah sudah kembali. "Ya gua sebenarnya ga tau karena gua belum tanya. Tapi tadi waktu gua hubungi dia ga bilang mau pergi-pergi sebelum pulang. Jadi ya gua pikir dia balik deh. Lagi pula ada Leon, kakaknya juga. Lula pasti aman." ujar Nando. Ia yakin bahwa jika dengan Leon, Lula akan selalu mendapat kenyamanan. Ia akan selalu aman juga karena Leon akan menjaga Lula juga. Namun ternyata Nando salah, ia kini tampak melihat ke handphonenya dan amarahnya meluap begitu saja ketika ia melihat ada yang mengirimi dirinya pesan. Sebuah pesan yang mampu membuat Nando sekarang kesal. Selain kesal, ia pun juga diliputi dengan kekhawatiran yang besar, siapa yang tidak khawatir jika sekarang ini ia mendapati jika ceweknya bersama dengan seseorang yang dianggap musih oleh mereka? Seseorang yang juga menginginkan Nando sebagai bahan taruhan dalam tawuran. From: + 67 638940 73*** • (Foto Lula, Leon dengan Alden di Starbucks Caffe) • This is your girlfriend, right? I got she, dude. Ujar chat tersebut yang membuat Nando tampak langsung kalang kabut, ia sangat takut jika Alden akan mencelakai Lula. Ia pun sekarang tampak mengambil minum di dapur. Beberapa temannya tampak sadar dengan perubahan raut wajah dari Nando itu. Maka dari itu mereka pun bertanya juga. "Why Nando? Any problem?" tanya Rick kepada Nando tersebut saat ini. "Baru aja Alden ngirimin gua chat ini, dan foto ini. Dia udah mulai deketin Lula. Dia bahkan bisa lolos dari Leon, yang mana Leon ga tau kalo Alden ini bahaya. Gua emang belum bilang apa-apa ke mereka berdua tapi sekarang gua mulai takut kalo Alden bakalan nyakitin Lula." ujar Nando tersebut dengan ketakutan yang sangat kentara. Sebelumnya ia tidak pernah seperti saat ini. Sebelumnya ia tidak pernah merasa setakut ini kehilangan seseorang, baru Lula saja yang membuatnya seperti ini. Teman-temannya pun menjadi tahu sekarang bagaimana sayangnya Nando kepada Lula. Rasa sayang itu sangat besar sekali saat ini. Rasa sayang yang benar-benar begitu tulus juga. "Lo tenang ya Ndo, kita bakalan bantu Lo. Kita ga akan biarin Lula tersakiti apalagi sama Alden. Karena sejatinya Alden ga ada masalah apa-apa sama Lula ataupun bahkan sama Lo. Lo tenang dulu, mending sekarang tuh Lo pikirin gimana caranya bilang seengaknya sama Leon deh. Biar Leon bisa jauhin Lula dan Alden. Karena kayaknya Lo berat buat bilang ke Lula." ujar Ben. "Ya, gua ga bisa bilang ke Lula. Gua ga mau kalo Lula tahu kemungkinan hidup gua ga akan lama lagi karena dengan menyetujui tawuran itu toh sama aja gua nyerahin hidup gua buat hidup atau mati tergantung permintaan dari Alden kalo dia menang." ujar Nando kepada teman-temannya itu pada saat ini. Sekarang ini mereka tampak masih mengatakan pada Nando bahwa ia harus bersabar dan tahan emosi, jangan sampai ia pergi menemui Alden sendiri karena itu tidak akan baik untuk hidupnya dan untuk kedepannya juga. Kini Nando tampak menahan dirinya sendiri dan ia juga sedang memikirkan bagaimana cara agar dirinya bisa memberi tahu Leon tanpa Lula mengetahui hal itu. Sepertinya dirinya harus memberi tahu secara langsung nanti. Kini Nando pun tampak duduk dan ia masih mengistirahatkan pikiran. Rick tampak melihat Nando sepertinya begitu khawatir pada Lula. Ia juga sangat tenang sekaligus senang karena pada akhirnya Nando menemukan orang yang ia sayang. Pada akhirnya Nnado menemukan seseorang yang menjadi alasan kenapa dirinya mau untuk hidup dan terus hidup sekarang ini. "Gua bakalan pastiin kalo Lo dan cewek Lo bakalan aman Ndo. Gua ga akak biarin Alden nyentuh Lo." ujar Rick tersebut sudah berjanji pada dirinya sendiri. Ia akan berusaha sebisa mungkin untuk memenangkan tawuran itu. Sementara itu sekarang Lula dan Leon sudah sampai di rumah mereka. Mereka sedang mandi karena badan mereka lumayan lengket sekarang. Lula pun tampak sudah mandi dan sekarang ia sedang menghubungi Nando. Ia rindu pada pacarnya yang satu itu, entah sedang apa Nando sekarang ia juga tidak mengetahui hal itu. Yang ia tahu sekarang Nando sedang bersama dengan teman-temannya dan ia tidak ingin menganggu kebersamaan mereka. "Nnati aja deh gua chat Nando, kayaknya Nando masih seneng-seneng deh sekarang sama teman-temannya. Kasian kalo gua ganggu mereka nanti." ujar Lula yang mana ia ingin menjadi pacar yang pengertian bagi Nando.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN