Pagi ini Lula berangkat sekolah bersama dengan kakaknya, mereka berdua sudah sampai di sekolah mereka dan kini Lula tampak mencoba mencari Nando, tapi ia sama sekali belum menemui Nando pagi hari ini. Entah lah apakah Nando tidak berangkat atau ia terlambat masuk ke sekolah hari ini.
Kini Lula tampak bertanya kepada salah satu teman Nando di kelas nya.
"Hi, Ben. You know where Nando? Karena aku ga liat Nando dimana-mana pagi ini." ujar Lula kepada Ben, salah satu teman dari Nando sekarang.
"No Lula, i don't know where Nando now." jawab Ben kepada Lula. Lula pun mengangguk dan ia juga mengucapkan terimakasih kepada Ben saat ini.
Pembelajaran sudah di mulai tapi Nando masih belum muncul juga di kelas. Lula memang khawatir pada Nando tapi ia mengenyahkan segala pikiran nya itu karena ia yakin Nando akan baik-baik saja mengingat Nando yang kuat dan juga Nando yang tidak bisa di lawan dengan mata elang nya.
Pembelajaran sudah selesai dan saat ini sedang istirahat, Lula pergi ke kantin bersama dengan Leon, mereka makan bersama disana. Saat di kantin ini lah ia akhir nya bertemu dengan Nando. Awal nya ia tidak tahu jika Nando sudah datang, ia tahu karena banyak siswi yang tampak melihat ke pintu masuk kantin. Maka dari itu Lula bisa mengetahui karena Lula juga melihat.
Nando kini berjalan menuju ke tempat Lula dan Leon, wajah nya tampak masih terlihat babak belur saat ini. Lula pun khawatir ketika melihat wajah Nando yang babak belur, pasti ini karena tawuran yang mereka lakukan itu.
Kini Nando sudah duduk di dekat Lula dan Leon, Nando datang tanpa sapa, dingin dan tak tersentuh seperti biasa nya. Kini Lula tampak tersenyum melihat Nando, tapi selain senyum ada raut khawatir juga dari wajah Lula. Bagaimana ia tidak khawatir jika wajah Nando terlihat babak belur seperti ini.
"Nando kamu, ini udah di obati atau belum?" tanya Lula kepada Nando.
"It's okay, ga perlu." ujar Nando dengan begitu singkat pada saat ini.
Meski pun begitu Lula saat ini tampak memegang wajah Nando yang membiru, ia menyentuh Lula itu dan mengusap nya dengan lembut. Ia berharap dengan usapan itu dapat membuat luka Nando lebih mendingan. Saat Lula melakukan itu, hampir satu kantin menatap melotot ke arah nya. Bagaimana tidak, saat Lula mencoba menyentuh wajah Nando saja mereka sudah benar-benar khawatir karena ketakutan dengan Nando yang bisa saja marah karena wajah nya di sentuh oleh orang lain. Ia sangat membenci itu. Namun mereka lebih kaget lagi saat Lula sudah menyentuh wajah Nando tapi tetap saja Nando hanya diam, bahkan Lula terlihat mengelus lembut wajah Nando dan Nando tidak marah. Ia malah seperti menikmati apa yang ia rasa.
Nando hari ini memang terlambat pergi ke sekolah, hal itu dikarenakan dirinya yang tadi sempat bermasalah dengan Papanya. Papa nya mengetahui wajah babak belur Nando dan Papa nya yakin bahwa wajah babak belur itu pasti karena tawuran yang terjadi, ia benar-benar marah kepada Nando dan tadi Nando dan Papa nya saling memaki di dalam rumah mereka tersebut.
Maka dari itu tadi Nando pergi untuk menenangkan pikiran nya terlebih dahulu, ia tidak bisa pergi ke sekolah dengan emosi yang membara. Saat sampai di sekolah, tepat nya di kelas Ben mengatakan pada nya bahwa tadi Lula mencari diri nya. Ia pun langsung pergi ke kantin mencari Lula. Bersama dengan Lula, ia bisa menjadi lebih tenang. Ia bisa merasa kan ketenangan itu.
"Kamu udah makan Nando?" tanya Lula digelengi oleh Nando saat ini.
"Kalo gitu sekarang kamu mau makan apa Nando? Biar aku beliin sekarang ya. Kamu harus makan." ujar Lula kepada Nando tersebut saat ini.
"Gua kenyang." ujar Nando yang kini membuat Lula pun tidak jadi beranjak. Saat ini tangan Lula digenggam erat oleh Nando. Seakan Nando sangat takut kehilangan Lula saat ini. Maka dari itu meminta Lula disana saja.
Lula pun membiar kan Nando menggenggam tangan nya seperti ini. Ia senang karena seperti nya memang benar bahwa Lula sudah di berikan jalan untuk masuk ke hati Nando. Lula tentu sangat senang karena ia bisa mencair kan dingin nya Nando. Ia juga sangat senang karena disana ia bisa bahagia.
Semoga suatu saat nanti, dingin nya kamu bisa aku cairkan sepenuh nya ya Nando. Agar kita bisa bersama selama nya. Aku sayang sama kamu Nando, semoga Tuhan merestui hubungan kita. Batin Lula dengan melihat ke Nando.
Sekarang ini bel sudah berbunyi, mereka harus segera pergi ke kelas mereka agar tidak terlambat masuk ke kelas. Kini Lula, Leon dan Nando masuk ke kelas bersamaan. Mereka sudah ada di kelas mereka saat ini. Pembelajaran pun akhirnya di mulai kembali meski pun Nando tidak mendengar kan pembelajaran itu sama sekali, pikiran nya sedang tidak disana.
Hari itu pembelajaran telah selesai, Lula meminta Leon untuk pulang terlebih dulu karena diri nya sekarang akan pulang bersama dengan Nando. Leon pun bertanya kepada Lula apakah benar bahwa Lula akan pulang dengan Nando mengingat kemarin Lula mengatakan akan pulang dengan Nando tapi tidak jadi dan akhir nya pulang dengan nya. Lula dengan yakin menjawab bahwa ia akan pulang dengan Nando dan itu adalah sebuah kepastian juga.
"Okay kalo gitu Abang pulang dulu ya. Kamu bener ya nanti bakalan pulang sama Nando." ujar Leon diangguki oleh Lula. Kini Nando sudah pergi dari hadapan Lula. Lula pun saat ini mendekati tempat duduk dari Nando itu.
"Nando aku pulang bareng sama kamu ya, kan kemarin kita belum jadi pulang bareng hehehe." ujar Lula kepada Nando dan Nando kini mengangguk.
"Okay, ayo." ujar Nando kepada Lula. Mereka pun sudah berjalan saat ini. Mereka tampak berjalan dan jalanan ini juga sangat ramai karena ini merupakan jam pulang anak sekolah. Maka dari itu bisa seramai ini. Kini Nando melihat Lula yang seperti nya sedikit kelelahan. Nando pun melihat ada kedai es cream di dekat sana dan akhir nya ia menggenggam tangan Lula. Nando membawa Lula kesana, awal nya Lula bingung kenapa Nando menggenggam tangan nya dan Nando akan membawa Lula pergi kemana. Namun saat ini ia sudah mengetahui karena langkah Nando menuju ke kedai es cream tersebut. Sekarang mereka sudah masuk ke dalam kedai es cream.
"Rasa apa?" tanya Nando kepada Lula yang berada di samping nya.
"Rasa yang tak pernah hilang boleh ga?" tanya Lula kepada Nando, Lula benar-benar sangat alay sekali saat ini sampai mengatakan hal tersebut juga.
"Hehehe bercanda, aku mau rasa coklat Nando." ujar Lula tersebut. Kini Nando tampak memesan es cream yang ada disana. Ia memesan es cream vanilla dan memesan kan untuk Lula es cream rasa coklat pada saat ini.
Kini mereka tampak menunggu es cream mereka, tak beberapa lama kemudian akhir nya mereka mendapatkan es cream mereka. Sekarang ini Lula membawa es cream tersebut dan menjilati es cream coklat yang ia sukai. Setelah membayar mereka pun pergi dari sana, mereka menyusuri jalanan kota sembari memakan es cream yang ada di tangan mereka berdua itu.
"Ah iya hampir lupa, aku belum bilang makasih ke kamu. Makasih ya Nando udah beliin aku es cream hehhee." ujar Lula kepada Nando itu.
Sekarang ini Nando tampak mengangguk, kini Lula memberanikan diri untuk memegang tangan Nando, ia ingin mengajak Nando untuk berhenti sejenak dan duduk di kuris yang ada di pinggiran jalan Kota Lucerne itu untuk melihat apa yang ada disini sembari menghabis kan es cream mereka itu.
"Ada apa?" tanya Nando kepada Lula yang tiba-tiba menghentikan nya.
"Boleh ga kalo kita duduk-duduk sebentar di kursi itu? Aku mau lihat jalanan kota terus hiruk pikuk kota sama kamu." ujar Lula kepada Nando.
"Boleh." ujar Nando tanpa berpikir panjang, kini mereka sudah berada di kursi yang ada disana. Mereka tampak menghadap ke salah satu danau yang ada disana dan mereka masih menghabis kan es cream mereka tersebut. Lula saat ini terlihat sangat bahagia, ia menatap Nando yang sedang menatap lurus ke depan. Entah apa yang sedang di pikir kan oleh Nando tersebut itu.
Aku emang ga bisa membaca pikiran kamu, pun juga dengan hati kamu Nando. Tapi aku tahu dari raut wajah kamu kalo kamu sedang ada dalam sebuah masalah sekarang. Entah masalah apa itu yang pasti aku bakalan selalu ada untuk kamu, aku ga bakalan ninggalin kamu. Batin Lula tersebut.
"Boleh ga kalo kita disini sampai matahari tenggelam? Aku pingin ngeliat matahari tenggelam disini with you." ujar Lula meminta kepada Nando itu.
"Sure." jawab Nando membuat Lula sangat senang. Kini Lula tampak senang ada disana. Mereka berdua sedang menikmati pemandangan yang sedang mereka lihat. Terutama Nando karena Nando sudah lama sekali tidak melihat hal seperti ini. Apalagi bersama dengan seseorang, sebelum nya ia belum pernah merasa seperti ini. Ia juga belum pernah melakukan hal ini.
"Tadi malam gua berantem, tadi pagi juga." ujar Nando yang tiba-tiba mengatakan hal itu. Kini Lula tampak terkejut tapi ia pun tetap mendengar kan apa yang di kata kan oleh Nando. Kini Lula tampak melihat ke Nando itu.
"Tadi pagi kamu berantem juga? Kamu berantem sama siapa? Apa ini alasan kenapa kamu terlambat masuk ke sekolah?" tanya Lula pada Nando. Nando tampak mengangguk saat ini, tapi ia masih diam saja belum menjawab.
"Sama Papa gua." ujar Nando tampak membuat Lula menatap ke arah nya. Mendengar Nando mengatakan itu berarti tadi pagi Nando bertengkar dengan Papa nya. Apa karena ini Nando dari raut wajah nya terlihat banyak masalah. Apa karena ini Nando tampak lebih dingin dari sebelum nya. Bahkan Nando juga tampak terasa bahwa aura gelap dari Nando semakin terasa. Entah lah apa yang dibicara kan Nando dengan Papa nya dan apa yang di lakukan mereka saat bertengkar tadi itu. Yang pasti seperti nya Nando merasa sakit dengan apa yang dia alami tadi pagi itu.