Saat ini Rania dan Derren tengah menikmati sarapan sekaligus makan siang di restoran hotel. Segala jenis makanan tersaji dengan sangat cantik hingga membuat nafsu makan Rania tergugah. Rasanya ingin mencoba semua tapi ia sadar diri, makanan yang diambil terlalu banyak pasti tidak akan habis dan terbuang percuma. Keduanya berusaha melupakan tragedi di kamar yang membuat Rania dan Derren senanm jantung. Derren memperhatikan istrinya yang tengah lahap dengan makanan. Wajahnya nampak baik, tidak menyiratkan penyesalan akan pernikahan yang telah terjadi. Pemandangan cerah dihadapan Derren karena istrinya juga tengah mengenakan simple dress berwarna kuning gading dengan motif bunga kecil-kecil serta rambutnya tergerai rapi. “Rania..” “Ya?” Rania mendongak dengan sendok masih berada di bibirny