“Silakan masuk. Jesse, ayo masuk.” Rania membuka pintu lebar-lebar dan membiarkan Derren serta Jesse masuk ke dalam. “Uncle Gavi mana? Kakek mana?” tanya Jesse sambil menggandeng tangan Rania. Rania tercengang dengan pertanyaan Jesse. Apakah bocah ini sudah akrab dengan ayah dan adiknya padahal baru sekali bertemu. Hal apa yang ia lewatkan saat malam itu? “Kakek dan Uncle lagi keluar, sebentar lagi pulang kok.” Rania mengajak keduanya ke runag tamu. “Silakan duduk, aku buatkan minum dulu.” “Tidak usah, jangan repot-repot. Saya ke sini karena permintaan Jesse yang sangat sulit ditolak.” “Permintaan Jesse?” Rania menatap Jesse yang ada di pangkuannya. “Benar yang dibilang Papa?” Bocah itu mengangguk, “Jesse kangen Aunty Rania, Papa nggak mau antar ke sini.” “Bukan nggak mau Jess tapi