Gavi tengah mengintip Rania yang sedang bersiap-siap berangkat kerja. Pintu kamar terbuka sedikit, memperlihatkan si empunya sedang duduk di depan meja rias, memoles sedikit wajahnya dengan bedak serta memberi warna pada bibirnya sedang warna lipstik cokelat nude. Memperlihatkan wajah Rania yang segar serta menambah kecantikannya.
Setelah merayakan ulang tahun Gavi dengan acara tiup lilin dan makan siang, suasana rumah kembali sunyi. Gavi berencana pergi ke makam ibunya bersama dengan sang ayah saat Rania sudah berangkat kerja.
“Gavi? Kenapa kamu diam di ambang pintu? Masuk saja.” Akhirnya Rania menyadari kalau adiknya berdiri cukup lama di depan pintu kamarnya.
Gavi menurut, ia masuk ke kamar Rania kemudian duduk di pinggiran kasur milik kakaknya. Diperhatikannya Rania dengan lekat dan
