Fani mengajar dengan perasaan gelisah. Karena cemas Raisa akan datang ke sekolah menemuinya. Fani berharap Raisa bisa berpikir realistis, kalau selama ini Abi tidak pernah menjanjikan apa-apa kepada Raisa. Abi selalu menjaga sikap di depan Raisa. Tidak pernah menunjukkan ketertarikan, apalagi sampai memberi perhatian lebih. Namun Fani mengerti kalau Raisa merasa dikhianati. Dirinyalah yang dituding Raisa mengkhianati. Karena ia pernah berjanji untuk mendekatkan Abi dan Raisa, agar harapan Raisa bersama Abi bisa terlaksana. Tapi kenyataan, justru dirinya yang meminta Abi menikah dengannya. Tanpa ingat janji pada Raisa. Karena yang terpikir hanya tidak ingin menikah dengan pria yang dijodohkan oleh ayahnya. Fani termangu di tempat duduk. Rasa bersalah itu ada, tapi sudah terlambat untuk mu