Abi mengangkat ponselnya yang berbunyi. Abi cukup terkejut karena yang meneleponnya adalah Irfan. Selama ini Irfan hampir tidak pernah meneleponnya. Kalau tidak penting betul. Dengan rasa cemas Abi menerima telepon dari Irfan. "Assalamualaikum." Suara Irfan sangat bergetar menurut Abi. Kata cemas kembali memenuhi perasaan Abi. "Wa'alaikum salam, Bang." Abi menjawab dengan pelan. "Abi. Fani kecelakaan. Fani ditabrak mobil di jalan kampung kita. Saat ini ada di rumah sakit. Kamu bisa segera pulang dan langsung ke sini?" Irfan berbicara dengan nada tergesa, rasa cemas terdengar dari ucapannya. "Astaghfirullah Al adzim." Abi sangat terkejut mendengar istrinya kecelakaan. Abi tidak pernah menduga, kejadian buruk seperti ini yang menimpa istrinya. "Bisa segera pulang, Abi?" Irfan butuh