PART. 22 SALING MENGHARGAI

1018 Kata

El menatap lekat wajah Abi. Tidak yakin dengan pendengarannya. "Jangan bercanda Abi!" El mengungkapkan rasa tidak percayanya kepada apa yang dikatakan oleh Abi. "Ini bukan bercanda bang. Pagi ini kami akan ke Martapura membeli mahar." Abi meyakinkan El, kalau ia tidak berdusta akan menikah dengan Fani segera. "Apa itu benar, Fani?" El menatap wajah Fani dengan lekat. "Iya, Bang." Fani menghapus air matanya. "Ya Allah. Apa yang sebenarnya sudah terjadi. Pasti ada alasannya. Tidak mungkin terjadi dengan tiba-tiba." El belum bisa percaya. "Hanya sudah tiba jodohnya, Bang." Abi menjawab dengan ringan tanpa beban. Seakan yang terjadi adalah hal biasa yang sudah direncanakan. Bukan peristiwa yang diputuskan secara tiba-tiba. "Kamu bener ingin menikah dengan Abi, Fani?" Sekali lagi E

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN