"Sudahlah Tristan, wanita itu 'kan sudah meminta maaf padamu. Jadi jangan marah lagi," harap Dion, dengan memegang pundak kanan Tristan. Tristan tidak menjawab, yang ada netranya terus saja memandang ke arah depan. Tepatnya ke arah Ara menuju ruang kedatangan. Tiba-tiba sayub-sayub Tristan mendengar suara yang sama, suara baru beberapa menit lalu ia dengar. Ya, suara Ara begitu nyaring memanggil seseorang dengan panggilan sayang. "Sayang ...." Teriak Ara cukup kencang, hingga membuat beberapa orang menoleh ke arahnya. Namun, ia tidak peduli akan pandangan itu. Ia hanya ingin meluapkan rasa bahagianya, ketika ia bisa berjumpa lagi dengan pujaan hatinya. Reza yang baru saja keluar seketika mengembangkan senyumannya, dan langsung merentangkan kedua tangan menyambut Ara dalam dekapannya.