Degh!
Ara begitu terkejut, saat Reza tiba-tiba menggenggam tangan kanannya saat keluar dari restoran. Meskipun ia tumbuh menjadi wanita dewasa, hal seperti ini baru pertama kali ia rasakan. Kecuali saat Papanya menggenggam tangannya itu merupakan hal berbeda.
"Tidak apa-apa 'kan aku menggenggam tanganmu seperti ini?" tanya Reza, setelah ia merasakan tangan Ara yang tiba-tiba kaku seperti takut saat tangannya di pegang olehnya.
"Tapi ...," sahut Ara seraya melihat ke sekeliling restoran, ada beberapa orang yang menatap keduanya.
Ara kemudian menatap tangannya yang di pegang oleh Reza, ia merasakan perasaan senang sekaligus malu secara bersamaan.
"Bukankah kita sudah bertunangan, Ara Sayang. Jadi, tidak ada salahkan aku menggenggam tanganmu seperti ini. Setiap kali kita bertemu, kamu s
