Yuri tertawa terbahak-bahak melihat wajah Chan yang memerah. Chan memalingkan wajahnya dan sibuk mengatur ranjang gulung miliknya di dekat ranjang Yuri. Yuri memandangi Chan dengan penuh kelegaan. Karena Chan ada di sini, dia merasa lebih aman dan bisa melupakan sejenak kasus pembobolan rumah yang terjadi hari ini. Tapi, sejujurnya Yuri jadi berdebar-debar kalau berhadapan dengan Chan sekarang. Ketika Yuri menangis, Chan menghiburnya dengan mencium dan memeluknya erat-erat. Itu adalah ciuman pertama Yuri. Selama ini Yuri belum pernah berpacaran. Pipi Yuri merona jika mengingat-ngingat bibir lembut Chan yang menyapu permukaan bibirnya tadi. Tunggu, Yuri! Mungkin tadi Chan hanya berusaha menghiburnya. Ingat! Chan terbiasa hidup di USA. Jadi hal semacam itu lumrah dilakukan