Setelah selesai sarapan, Ardian segera kembali ke kamarnya sembari membawakan sarapan untuk istrinya. Terlihat, Zeline masih meringkuk di atas kasur dan Ardian yang melihatnya pun sangat iba. Ia pikir, Zeline seperti ini karena dirinya. Padahal, Zeline sendiri yang ceroboh dan tidak hati-hati saat berada di kamar mandi. Sayang, sarapan dulu yuk, nanti kamu sakit kalau tidak sarapan. Nih, aku bawakan sesuatu untuk kamu," kata Ardian sembari meletakkan nampan berisi roti panggang dan s**u coklat. Mendengar suara suaminya, Zeline pun langsung terbangun dari tidurnya. "Iya, makasih ya." "Kamu beneran lagi tidak enak badan?" tanya Ardian sembari meraba jidatnya Zeline. "Ayo kita ke dokter saja!" "Tidak usah, aku hanya sakit pinggang sama kaki," kata Zeline dengan cepat. "Katanya lagi