Episode 23

1288 Kata

Jenny di pemakaman Zein. Selesai sarapan, Alya dan Dimas langsung pamit. Wajah Alya sudah terlihat segar walaupun matanya masih sembap. Dalam perjalanan keduanya tak banyak bicara. Lebih tepatnya, Alya sengaja mendiamkan Dimas. Pun setelah sampai, Alya langsung memisahkan diri. Pemakaman Zein berlangsung dengan khidmat. Kali ini Alya berusaha untuk tidak menangis. Bisa jadi, air mata gadis itu sudah habis. Nurul duduk berlutut memeluk nisan putranya. Pun Ardi melakukan hal yang sama. Pertahanan Alya runtuh. Melihat betapa sedihnya Nurul dan Ardi, air mata Alya tak mampu lagi di bendung. Zein putra satu-satunya. Tentulah kehilangan Zein menjadi pukulan yang sangat menyakitkan bagi keduanya. "Apa kau akan mengucapkan kata-kata terakhir?" tanya Dimas. "Kenapa kau masih disini? Kau pulang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN