bc

Raja & Ratu

book_age18+
361
IKUTI
4.9K
BACA
revenge
fated
forced
CEO
city
office/work place
betrayal
sacrifice
substitute
Neglected
like
intro-logo
Uraian

Raja menikahi perempuan tukang kontrol dan selalu ingin menang sendiri, akibat perjanjian konyol kedua orang tua mereka di masa lampau, Raja membiarkan Ratu melakukan apa saja yang ia suka, termasuk tetap memiliki kekasih bahkan setelah mereka menikah, Raja hanya melarang Ratu satu hal, yaitu, tidak melakukan s*x dengan orang lain selain dirinya. Namun Ratu melanggar kesepakatannya dengan Raja, hal itu lah yang membuat perasaan Raja berubah di saat Ratu sudah mulai tertarik dengannya.

chap-preview
Pratinjau gratis
Umpan Harta
                Lahir dengan paras yang cantik, Hidup di keluarga yang sangat berkecukupan, tumbuh di lingkungan yang di kelilingi orang-orang yang hebat, memiliki kecerdasan di atas rata-rata, serta terkenal akan karir nya yang bagus. Siapa yang tidak ingin menjadi Ratu Elisha Hartawan ? semua orang ingin menjadi dirinya. Terlebih ketika beberapa tahun yang lalu ia di kabarkan menikah dengan salah satu kerabatnya sendiri yang juga sama hebat nya dengan dirinya Raja Sabian Marendra si manusia dengan segala kehebatan yang seakan seperti tercipta hanya untuk dirinya, kaya, tampan, memiliki kekuasaan, dan semua hal yang di inginkan pria lain, ada dalam diri Raja. Mereka berdua tiba-tiba di kabarkan menikah, padahal sebelum-sebelumnya mereka di kenal sebagai teman dekat sejak kecil.                 “Besok ada pertemuan keluarga dengan keluarga dari Papa, pastiin kamu gak pulang telat.” Ucap Raja, kepada Ratu di saat ia baru saja keluar dari kamarnya dan menemui Ratu di kamarnya sendiri. iya, mereka tidak pernah tidur di satu kamar yang sama. Selain karena mereka tidak menikah karena cinta, hal itu juga sudah mereka sepakati sejak awal, karena Ratu tidak mau.                 “Huft.” Balas Ratu, ia setuju hanya saja, ia malas untuk menuruti apa yang Raja katakan.                 “ wanna breakfast together?” Raja bersuara sebelum beranjak pergi dari tempat nya berdiri. Ratu tidak menjawab, ia hanya mengangkat bahu kemudian ia berjalan menjahui Raja.                 “Mau sampai kapan kita begini? Sekedar sarapan bersama saja kamu bahkan sampai menolak.” Ucap Raja, biasanya ia acuh jika di acuhkan oleh Ratu, namun entah mengapa kali ini ia merasa tersinggung hanya karena ajakannya di tolak oleh Ratu, rasanya, istrinya itu bahkan terlalu dingin kepadanya.                 “Sejak kapan kita sarapan bersama?” Tanya Ratu. Wanita itu berhenti di hadapan Raja, wajah tegas nya tampak semakin tegas kala menatap suaminya dengan tatapan tajam, oksigen di ruangan itu terasa semakin menipis, matanya menyipit, menatap Raja dalam-dalam.                 “Kita bisa mulai hari ini.” Balas Raja, ia menatap Ratu dengan tatapan penuh harap.                 “Never. Tidak usah berusaha mengakrabkan diri, we’re not a couple, we are just a partner untuk dapat harta yang lebih banyak, don’t forget it. Sarapan hanya di lakukan kalau kita saling mencintai, tapi yang punya rasa hanya kamu, aku sama sekali tidak punya rasa yang sama.” Sambung Ratu, perkataan wanita itu mampu membuat Raja mematung di tempatnya, cukup lama, hingga akhirnya ia memilih untuk beranjak dari sana, membiarkan Ratu menikmati waktunya sendiri. Biasanya jika matahari sudah terbit, keduanya sudah sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, Raja akan berangkat ke kantor lebih awal dan Ratu memilih untuk bersantai sejenak dan baru akan bersiap berangkat menuju kantor beberapa jam setelah Raja berangkat ke kantor nya. Ratu melirik jam yang menempel di dinding kamarnya, pukul sembilan lewat empat puluh lima menit, wanita berambut pirang sebahu, dengan kulit putih pucat itu baru saja keluar dari kamar mandi, ia berjalan ke arah suatu ruangan di area rumahnya, di sambut oleh beberapa orang yang sudah menunggunya di depan pintu. Ratu mendekat, dan orang yang berdiri di sana sigap membukakan pintu untuk Ratu.                 “Nyonya, ini pakaian nyonya hari ini.” Ucap salah satu dari mereka sembari menunjukan setelan pakaian yang akan di kenakan oleh Ratu hari itu. Ratu diam sejenak memandangi pilihan salah satu pelayannya, lalu mengangguk. Ratu mengambil baju tersebut, lalu kembali berjalan ke dalam sebuah ruangan yang letaknya berada di ruangan yang sama, tidak lama kemudian ia kembali, lengkap dengan pakaian yang tadi berada dalam genggamannya.                 “Saya mau rambut saya di gerai.” Ucap Ratu sembari duduk di depan meja riasnya, dua orang yang berbeda masuk ke ruangan tersebut, satu orang dari mereka menjamah rambut Ratu, dan satu orang yang lain sibuk memasangkan aksesoris ke tangan dan leher wanita itu. begitulah kehidupan Ratu berjalan setiap harinya, tangannya akan basah hanya ketika makan dan mandi, semua yang seharusnya di kerjakan oleh dirinya telah di kerjakan oleh orang lain, termasuk hal-hal kecil sekalipun. Ratu suka hal tersebut, dan Raja mendukungnya.                 Unicorn Company resmi menjalin kerja sama dengan Central Company, kedua perusahaan besar yang selama ini selalu bersaing, kini menjalin kerja sama. Pihak dari Unicorn menyatakan bahwa hal tersebut akan membawa dampak baik bagi kedua perusahaan tersebut karena akan menggabungkan dua perusahaan besar sehingga akan mampu membuat sesuatu yang luar biasa yang nantinya akan membantu masyarakat.                 Ratu tersenyum sinis mendengar hal tersebut, mendengar perusahaan suaminya sedang naik daun membuatnya mencibir dalam hati, Raja kembali naik daun di tengah-tengah krisis ekonomi di negara mereka, dan Ratu tahu pasti pria itu akan semakin merasa berkuasa di antara mereka berdua entah apa lagi yang akan ia lakukan nanti, entah aturan apa lagi yang akan ia keluarkan setelah pulang ke rumah nanti.                 “Selamat nyonya Ratu.” Ucap penata rambut Ratu. Ratu tersenyum menatap cermin di hadapannya seraya membalas ucapan penata rambut nya. “Iya terimakasih.” Walau dalam hati ia tidak ada senangnya sama sekali, namun, Ratu harus tetap nampak senang dan menjaga nama baik keluarganya, seperti aturan mereka, bahwa segala kepura-puraan tidak dapat di ketahui oleh orang lain.                 “Cukup, saya harus berangkat.” Ucap Ratu, ia beranjak dari tempatnya, menyambar tas dari salah satu pelayan yang berdiri di sana, bekerja sebagai salah seorang pebisnis membuat Ratu mau tidak mau harus tetap mengontrol setiap bisnis yang ia kelola, walau melelahkan dan terkesan hanya menghabiskan waktu nya namun Ratu senang, setidaknya ia tidak tinggal di rumah yang ia tinggali dengan Raja selama dua puluh empat jam dalam sehari, melelahkan.                 Baru saja Ratu duduk di atas mobilnya, ia sudah mendapat telfon dari mertuanya, Ratu menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab telfonnya. Telfon yang biasanya paling Ratu hindari, ia tidak mau berbicara terlalu lama dengan wanita itu sebab wanita itu selalu mengacaukan perasaannya setiap kali berbicara dengannya.                 “Iya halo ma.” Ucap Ratu tepat ketika telepon mereka berdua sudah terhubung.                 “Ratu, mama telfonin dari tadi kok gak di angkat-angkat sih, kamu di mana sayang?” Sahut Rika di seberang sana, suaranya melengking, khas dirinya jika berbicara dengan seseorang melalui telepon. Ratu menjauhkan sedikit ponselnya dari telinga ketika mertuanya sedang bicara. “Tadi lagi siap-siap berangkat ke kantor ma, mama kenapa? Mama sehat kan?” Tanya Ratu.                 “Ya sehat, anu, apa namanya, gimana kamunya, udah isi? Gimana terapi sama Dokter Zain, berhasil gak?”                 “Belum ma.” Balas Ratu dengan suara yang sedikit pelan karena kesal terus di tanya seperti itu, Ratu tahu bahwa pasti topik pembicaraan mereka akan mengarah ke arah sana, setiap bulan Rika menelfon hanya untuk menanyakan perihal kabar kehamilan Ratu, jawaban Ratu tentu saja akan sama, sebab, ia bahkan sama sekali tidak mau di sentuh oleh Raja, Terapi yang di sarankan oleh Rika juga tentu saja tidak akan ada hasilnya, sebab Ratu hanya pernah datang sekali, itu pun sendirian, karena di paksa oleh mertuanya dan tidak ingin berangkat bersama Raja, sementara Raja, Ratu tidak tahu menahu soal hal itu, urusan Raja adalah urusannya, dan Ratu tidak mau ikut campur.                 

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Siap, Mas Bos!

read
19.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
202.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
115.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
218.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.5K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook