Tak ada penolakan

1346 Kata

“Om, keluar dari kamar aku. Aku ingin sendirian. Jangan buat Tante Amanda menunggu.” Aira berbicara dengan pelan, ia menahan rasa sakit di hatinya. “Sayang, Om...” “Keluar aku bilang!” serunya kesal. Rain menghela nafas, ia pun akhirnya beranjak turun dari ranjang. Ia kembali menatap punggung Aira yang mulai gemetar. Bahkan Rain bisa mendengar suara isak tangis Aira. Rain melangkah menuju pintu, ia lalu mengajak Amanda untuk pergi dari kamar itu. “Amanda...” Amanda terlihat sangat terkejut saat Rain hanya memanggil namanya, karena selama ini, Rain terus memanggilnya dengan panggilan ‘Sayang’. Tak pernah sekalipun Rain memanggil namanya setelah mereka resmi menjalin hubungan. “Hem...” Amanda menepiskan senyumannya, ia tidak ingin membuat Rain curiga padanya, dan mengetahui kalau ia

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN